SAMARINDA (15/4-2020)
Jumlah korban virus Corona yang sembuh memang tidak secepat dengan jumlah warga masyarakat yang masuk program ODP, PDP dan menjadi positif terpapar Virus Corona. Namun, setiap pasien yang sembuh membuat tim Gugus Tugas Percepatan Pemberantasan Covid 19, senang terutama tim medis yang merawat pasien.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Timur Andi M Ishak mengatakan, hingga Rabu (15/4) pukul 12.00 Wita, pasien korban Corona yang sembuh bertambah 2 orang yang sembuh sehingga berjumlah 8 orang.
“Ada dua orang dinyatakan sembuh yakni dari Samarinda seorang perempuan berusia 37 tahun yang dirawat sejak tanggal 14 Maret 2020 di RSU AWS Samarinda, kemudian seorang perempuan berusia 36 tahun dari Balikpapan yang dirawat sejak tanggal 15 Maret 2020 di RSU Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan,” terangnya.
Dalam kketerangan pers kepada media melalui video conference, Rabu (15/04) petang, dijelaskan ODP bertambah 192 orang sehingga menjadi 5.700 orang, dan yang selesai pemantauan 245 orang, sehingga total sebanyak 4.261 orang dalam proses pemantauan 1.439 orang.
Warga masyarakat yang masuk katagori PDP bertambah 15 orang yakni 6 orang dari Kutai Kartanegara, 7 orang dari Kutai Timur dan 2 orang dari Samarinda. “Jumlah PDP sebanyak 291 orang,” terangnya.
Yang menggembirakan, dalam 4 hari terakhir tidak ada PDP yang dinyatakan postif sehingga totalnya PDP sebanyak 148 orang. Disebutkan, jumlah DPD tetap 35 orang dan yang masih dalam proses pemantauan atau pengawasan sebanyak 108 orang.
“Ada seorang warga yang masuk PDP berkelamin perempuan dengan usia 47 tahun, ia baru tiba di Kukar pada tanggal 1 April 2020 lalu. Sepekan kemudian mengalami ganggua kesehatan berupa demam, batuk yang disertai dengan sakit tenggorokan , sesak nafas. Melihat kondisi perempuan ini, tim medis di RSU AM Parikesit Tenggarong melakukan rapid test dan hasilnya negatif, kemudian diambil sampel melalui swab pada tanggal 11 April 2020 , namun pad tanggal 14 April 2020 meninggal dunia,” bebernya Andi Ishak seraya menambahkan almarhum bisa dikatagorikan terkenan virus corona karena hasil swabnya belum ada namun prosesi pemakaman dilakukan berdasarkan protokol kesehatan dalam menangani korban corona.(SK8)