SANGATTA,Suara Kutim.com (15/9)
Meski belum ada penyelidikan mandalam apa penyebab 20 pegawai Dishub dan Kominfo Kutim keracunan saat menyantap hidangan syukuran yang digelar Rabu (14/9) namun dari beberap keterangan yang dihimpun Suara Kutim.com, diduga kuat penyebabnya jamur.
Pasalnya di acara yang menyembelih 3 ekor sapi itu, sebagian besar aman dan tidak mengalami keracunan. Sementara mereka yang terpapar racun bahkan nyaris merenggut nyawa itu, sebelumnya sempat menikmati jamur sebagai makanan pembuka. “Jamur yang didapat di kawasan Monumen Nomad itu dihidangkan sebagai makanan pembuka berupa jamur, namun ide siapa dan bagaimana prosesnya belum diketahui,” terang sumber media ini.
Namun, jamur yang tiba-tiba bermunculan di kawasan Bukit Pelangi ini dimasak Mega – salah seorang korban yang masih dirawat di RSU Kudungga. Seperti diakui Tri Agung Mugono, ia karena buru-buru bertugas ke Bandara Tanjung Bara hanya sempat mencicipi masakan yang sudah ada sebanyak 2 sendok. “Ketika berada di Bandara, tiba-tiba kepala saya pusing dan muntah, bahkan tenggorakan seperti terbakar,” aku pria yang akrab disapa Agung ini.
Untuk mengetahui jamur apa yang hampir saja membuat Johasnyah sebagai Kadis Dishub Kominfo Kutim kehilangan 20 pegawainya, Suara Kutim.com, Kamis (15/9) siang mendatangi Monumen Peswat Nomad yang berada di Bukit Pelangi. Ternyata di sekitar monumen pesawat pengintai sumbangan Lanal Sangatta ini memang terdapat jamur.
Berdasarkan literatur yang ada, jamur yang ada di Monumen Nomad tergolong 10 jenis jamur beracun. Jamur yang terlihat cantik itu bahkan menjadi penghias Monumen Nomad ini bernama Cortinarius. Jamur ini dikalangan pencita alam, dihindari untuk dimakan karena mengandung racun.(SK13)
