SANGATTA,Suara Kutim.com (19/2-2017)
Penambangan batubara oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC) tidak hanya mendatangkan uang bagi negara dan daerah, tetapi juga sebagai obyek wisata pendidikan bagi siapa saja. Ini yang dirasakan warga RT 27 Swarga Bara Sangatta Utara, ketika Selasa (14/2) lalu bertandang ke areal tambang PT KPC.
Tour bareng KPC dengan warga Road 1 merupakan program regular dari Seksi Local Government Relation KPC. Dalam tur yang diikut tokoh masyarakat Singa Gembara, Pj Kepala Desa Singa Gembara, Camat Sangatta Utara Basuni, Dinas Lingkungan Hidup Kutai Timur, peserta diterima General Manager External Affair and Sustainable Development (GM ESD) KPC Wawan Setiawan, Acting Manager External Relation Yordhen Ampung, Supervisor External Relation Felly Lung dan pihak Environment serta Mining Services (MS) KPC. “Tur tambang, tujuannya untuk memastikan warga yang berada di dekat operasional KPC memahami sistem pengelolaan lingkungan perusahaan dengan baik,” terang Wawan Setiawan.
Kepada tamunya,Wawan bersama Yosef Palinggi Superintendent Monitoring and Compliance, Departemen Environment. di Kantor External Relations menjelaskan sistem pengelolaan air sekitar Pit Jupiter atau dekat Road 1 yang tiada lain simpang Bengalon-Tanjung Bara. “Sistem pengelolaan air di Pit Jupiter menggunakan sistem kolam berjenjang, kolam tangkapan air paling atas adalah kolam Akasia dimana air diendapkan agar kadar lupurnya berkurang, setelah itu diberi kapur agar jernih,” beber Yosef seraya menambahkan air masuk ke kolam labirin yakni kolam yang didesain berkelok agar pengendapan lumpur lebih baik lagi sebelum masuk ke Azalea untuk pengendapan berikutnya.
Setelah melalui kolam Azela, air dialirkan ke kolam Kenny J yang merupakan kolam pemantauan terakhir. “Pada kolam ini selalu diukur parameter baku mutu sesuai aturan pemerintah,”terang Yosef.
Andi Padang salah satu tokoh masyarakat RT 27 mengakui apa yang dilakukan KPC bagus, karena tidak semua masyarakat memahami sistem penambangan perusahaan. “Kami sudah melihat beberapa kolam yang sudah terorganisir dengan bagus, dengan kedap air yang bagus,” ujar Andi seusai tur.
Terkait banjir yang kerap terjadi, dan menimpa warga RT 27, Andi berharap KPC membantu mencari solusi demikian dimusim kemarau. “Kami berharap KPC bisa membantu membangun drainase agar tidak banjir, jika hujan kami kebanjiran dan jika musim kering kami kekurangan air,” ujarnya.
Menariknya, ketika dilakukan penyisiran ditemukan gorong-gorong pembuangan air tersumbat. Wawan yang menemani warga tur, menyatakan akan berkonsultasi dengan Pemkab Kutim. “KPC nanti akan berkoordinasi dengan pemerintah sebab gorong-gorong ini di bawah pengawasan Pemrov Kaltim,” ujar Wawan.(SK12)