SANGATTA (12/10-2018)
Bupati Ismunandar mengakui pembangunan di Kutai Timur (Kutim) masih jauh dari harapan, namun semenjak Kutim berdiri terus mengalami perubahan signifikan. Sejumlah kecamatan dan desa sudah merasakan arti pembangunan.
Ia menyebutkan banyaknya desa yang sudah menikmati listri, air bersih dan jalan yang memadai dalam kurun waktu 19 tahun. Peningkatan pembangunan terus dilakukan dengan melibatkan masyarakat, agar pembangunan yang ada bisa terjaga dan dipelihara sehingga dana pembangunan tepat sasaran.
Saat memimpin upacara peringatan HUT Kutim ke 19, Jumat (12/10) di halaman Kantor DPRD Kutim, ia menyebutkan proses pembangunan Kutim terus dilakukan sejak Kutim dipimpin Awang Faroek Ishak hingga kepemimpinan ia bersama Kasmidi Bulang.
Peringatan HUT Kutim 3 dalam masa kepemimpinan kami, kata Ismu, dalam upacara yang dihadiri Wakil Ketua MPR-Ri Mahyudin, Staf Ahli Gubernur Kaltim Robyan serta pejabat lainnya, diakui Ismu sebagai ajang intropeksi untuk melangkah lebih jauh dalam pembangunan Kutim di tahun depan.
“Tanpa dukungan masyarakat, swasta serta jajaran Pemkab Kutim lainnya mustahil pembangunan bisa dilaksanakan. Diakui, dalam beberapa tahun terakhir, Kutim bersama daerah lainnya mengalami kesulitan untuk membiayai pembangunan akibat pengurangan dana perimbangan oleh pemerintah pusat,” kata Ismunandar dalam upacara yang dikomandani Mulyono – Camat Rantau Pulung.
Peringatan yang digelar sederhana, ditandai dengan penyerahan berbagai pengharhgaan termasuk penerimaan penghargan dari MURI atas prestasi Pemkab Kutim melalui Bapenda melaksanakan pembayaran pajak massal dengan hasil Rp177, 3 Miliar.(SK11)
