SANGATTA (13/9-2017)
Sebagai bentuk kepedulian sosial kepada masyarakat, Pangkalan TNI Angkatan Laut (TNI-AL) Sangatta, menggelar pengobatan dan khitanan gratis, serta pembagian sembako di Desa Manubar Pantai Kecamatan Sandaran.
Bhakti sosial itu, ujar Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Mulyan Budiarta menandai peringatan HUT TNI –AL dan TNI ke 72. “Kegiatannya dilakukan Kamis pekan lalu berupa pengobatan, khitanan massal, serta pembagian sembako,” terangnya ketika ditanya Suara Kutim.com kegiatan yang digelar Lanal Sangatta menyemarakan HUT TNI-AL.
Bhkati sosial yang disaksikan Danlanal dan Ketua Cabang 6 Korcab XIII Daerah Jalasenastri Armada Timur Ira Mulyan Budiarta, berlangsung penuh kekeluargaan. Warga Desa Manubar Pantai menyambut antusias kedatangan Danlanal dan istri.
Saat menapakan kaki di Desa Manubar Pantai, Danlanal disambut Danposal Manubar Peltu Marinir Sugiyatmo, Camat Sandaran Taher Pekang serta Kepala Desa Manubar Pantai Baso Ali. “Saya bahagia dan bukan saya saja, semua keluarga besar Lanal Sangatta ketika melihat animo masyarakat untuk mengecek kesehatannya, saat itu ada 235 orang yang ingin mengecek kesehatannya serta 13 orang anak dikhitan sedangkan penerima sembako sebanyak 200 KK,” cerita Danlanal searay menambahkan warga yang datang tidak semua dari Manubar Pantai, tetapi ada Dari Desa Manubar Dalam dan Desa Tado’an.
Diperingatan HUT TNI –AL dan TNI ke 72, Lanal Sangatta juga menggelar donor darah, Kunjungan ke Panti Asuhan, kerja bakti membersihkan Monumen Kudungga dan Pesawat Nomad. Meski mampu memberikan arti besar kepada masyarakat, terutama warga Sandaran yang kerap belum terjamah pelayanan kesehatan dengan baik, Danlanal mengaku apa yang diberikan jajarannya masih terbatas. “Semoga tahun depan bisa lebih banyak lagi, kesemua ini karena ketersediaan anggaran yang terbatas,” ungkapnya.
Sementara Camat Sandaran Taher Pekang mengaku senang dengan bhakti sosial yang dilakukan Lanal Sangatta, karena bisa membantu warganya. “Bhakti sosial Lanal Sangatta itu sungguh membantu warga Sandaran, mereka umumnya jarang memeriksakan kesehatan karena keterbatasan biaya dan transportasi,” ungkapnya ketika ditanya Suara Kutim.com terhadap kegiatan yang didukung Dinas Sosial, Dinas Kesehatan serta RSU Kudungga ini.(SK12)