SANGATTA (19/2-2018)
Marten alias Opa (63) hingga Senin (19/2) masih menjalani perawatan di RSU Kudungga Sangatta. Namun, ia tidak lagi menjalani di UGD tetapi di ruang Berlian Nomor 5.
Kondisi Warga Jalan Hidayatullah Sangatta sudaj mulai tampak membaik, meski ia mengeluhkan kondisi perutnya. “Sewaktu bertahan mengapung di papan saya sempat terminum air asin,” terangnya.
Sementara Zakaria (56) teman Marten, sejak Minggu (18/2) kemarin sudah diijinkan pulang karena dokter tidak menemukan penyakit yang mengharuskannya dirawat inap. “Pak Zakaria memang kuat luar biasa, selama lima hari itu ia terus menyemangati saya untuk terus bertahan hingga ada pertolongan,” cerita Marten yang mengaku hobi mancing sejak kecil.
Melihat kondisinya yang mulai membaik, sejumlah kerabat Marten memperkirakan mantan karyawan PT KPC ini, besok sudah kembali ke rumah. “Perutnya merasa sakit karena usia 63 tahun, lima hari nggak makan bahkan sempat kemasukan air asin jadi ada pengaruhnya, tapi kemungkinan besok sudah pulang,” kata seorang pria yang mengaku keluarga Marten.
Pengamatan Suara Kutim.com sejak Marten diinapkan di Ruang Berlian, sejumlah tamu silih bergantian datang. Marten yang masih menggunakan infus, tampak ceria menerima tamunya bahkan ia tak henti-hentinya menceritakan pengalaman selama terombang-ambing di Selat Makassar. “Lihat ke bawah, waduh hiunya banyak sekali,” kata Marten yang membuat tamunya sempat merinding.
Marten merupakan salah satu korban kapal tabrakan dengan ponton di Tanjung Mangkaliat Sandaran. Sejak dinyatakan hilang Minggu (11/2), Marten bersama Zakaria ternyata terus berusaha menyelamatkan diri dengan menggunakan papan atas kapal serta boks ikan. Keduanya, akhirnya ditemukan Tug Boat Sopia V milik PT Nelly, Kamis (15/2) pukul 18.15 Wita di perairan Toli-Toli Sulteng.(SK12)