SANGATTA (22/4-2017)
Dinas LH Kutim mengingatkan masyarakat peduli dengan masalah sampah, terutama yang sulit didaur ulang. Kepala Dinas LH Kutim Ence Akhmad Rafiddin Rizal, menyebutkan pengelolaan sampah tidak bisa ditumpukan kepada pemerintah semata tetapi harus melibatkan semua pihak terutama masyarakat.
“Masyarakat harus sadar kemampuan mengolah sampah tidak pernah seimbang dengan jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya. Hal ini disebabkan jumlah produksi sampah seiring dengan jumlah pertumbuhan penduduk. Sementara jumlah sampah yang mampu dikelola setiap harinya maksimal hanya 7 persen hingga 10 persen dari jumlah produksi sampah yang dihasikan masyarakat setiap harinya,” ungkap pria yang akrab disapa Rizal ini.
Disebutkan, jika masyarakat terbiasa membuang sampah tanpa melakukan pengelolaan akan ada permasalahan di kemudian hari. Ia menaruh harapan, masyarakat harus membudayakan 4R atau Reduce, Reuse, Recycle dan Repair yakni dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan, seperti mengurangi penggunaan kertas dan tissue.
Setelah itu, imbu Rizal, menerapkan pemakaian kembali barang-barang yang masih bisa digunakan dan tidak langsung membuangnya, serta menerapkan pola daur ulang barang-barang yang masih bisa termanfaatkan seperti limbah plastik atau botol yang bisa dijadikan pot bunga serta kantung kresek yang dipakai berulang-ulang.
Masyarakat, juga bisa melakukan usaha perbaikan lingkungan seperti memperbaiki barang-barang yang rusak agar bisa digunakan kembali, melakukan upaya reboisasi atau memperbaiki lahan-lahan kritis sebagai daerah resapan air, dan memanfaatkan sampah-sampah organik sebagai pupuk. “Masalah sampah bukan tanggung jawab dari pemerintah semata, namun tanggung jawab masyarakat. Tanpa ada peran serta masyarakat, mustahil permasalahan sampah di Kutai Timur bisa teratasi,” ujar Rizal seraya menyebutkan masih adanya warga membuang sampah bukan pada tempat sampah atau di jam angkut sehingga berhamburan karena dibongkar hewan.(SK12)