SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Sebagai Ibu Kota Kabupaten, Kecamatan Sangatta Utara menjadi cerminan secara umum untuk Kabupaten Kutai Timur. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kutai Timur Tahun 2023, Kecamatan Sangatta Utara memiliki luasan wilayah sebesar 1,262,59 km2 (kilometer persegi). Sedangkan dari data sensus penduduk pada tahun 2022 lalu, tercatat jumlah penduduk di Sangatta Utara sebanyak 120.873 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 64.593 jiwa dan perempuan 56.280 jiwa.
Camat Kecamatan Sangatta Utara, Hasdiah menuturkan dengan tingginya heterogenitas suku dan kebudayaan yang ada di Kecamatan Sangatta Utara, memberikan warna tersendiri bagi Ibu Kota Kabupaten tersebut. Hal tersebut juga termasuk keberagaman tingkat perekonomian masyarakat penduduknya.
”Klo kita melihat tingkat perkonomian masyarakat di Kecamatan Sangatta Utara itu masuk kategori ekonomi menengah, ini rata-ratanya dari jumlah penduduk yang ada. Memang ada juga yang masuk kategori rendah dan ada juga warga yang tinggi tingkat perekonomiannya. Sementara untuk tingkat taraf hidup kehidupan masyarakatnya, tergolong cukup baik dengan penghasilan yang lumayan,” sebut Hasdiah.
Pada Kecamatan Sangatta Utara, lanjut Hasdiah, rata-rata warga berpenghasilan sebagai karyawan perusahaan dan pegawai di pemerintahan, sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun TK2D (Tenaga Kerja Kontrak Daerah). Sementara untuk warga yang hidup sebagai petani, sangatlah minim sekali dikarenakan keterbatasan lahan pertanian. Begitu pula dengan nelayan, hanya warga yang bermukim di pesisir pantai.
”Di Sangatta Utara itu, rata-rata warganya karyawan perusahaan dan pegawai di pemerintahan sebagai PNS maupun TK2D, sementara untuk petani sangat minim sekali karena lahan pertanian yang terbatas. Sedangkan nelayan, hanya warga yang tinggal di pinggiran pantai saja” ucapnya.
Ditambahkan Hasdiah, jika melihat tingkat perekonomian warga Sangatta Utara, dirinya mengaku heran jika angka kasus stunting di wilayahnya tergolong tinggi. Namun mungkin hal tersebut kembali pada pola asuh dan gaya hidup warganya yang ”kemungkinan” tidak terlalu memperhatikan kesehatan.
”Mungkin karena faktor kesibukan, jadi mereka itu kebanyakankurang memperhatikan kesehatan atau pola hidup sehat dan pola asuh anak yang kurang tepat, makanya ada temuan stunting, mungkin saja ya. Cuma seharusnya jika melihat rata-rata tingkat perekonomian warga, seharusnya rendah sekali angka stunting di Sangatta Utara. Tapi kita akan upayakan pengecekan ulang di lapangan berdasarkan data dari instansi terkait,” pungkas Hasdiah.(Red-SK/Adv)