DESA GANTONG Kecamatan Gantung, kondisinya tidak jauh berbeda dengan desa kebanyakan desa lainnya, meski berada di lingkungan tambang timah. Namun, Gantong yang mirip dengan lingkungan perumahan Pertamina di Sanga-Sanga ini, tiba-tiba mencuat setelah Film Laskar Pelangi garapan Andre Hirata, membumi.
Didampingi Hasbih sebagai guide sekaligus driver, Suara Kutim.com diajak berkeliling desa yang bersih dan sejuk ini. Sebagai desa yang berada di Belitung Timur, Desa Gantong merupakan desa sederhana bahkan setelah aktifitas tambang timah berakhir. “Warga Desa Gantong yang sebagian besar pekerja tambang setelah diberhentikan mau tidak mau harus banting haluan, termasuk menjadi nelayan,” kata Hasbih.
Sebagai desa nelayan, Desa Gantong atau Gantung tentu kehidupan masyarakatnya apa adanya. Sebagai kota tambang, Gantong memang masih beruntung dari desa lainnya. Sebagai kota Tambang, tentu sedikit banyak ada peninggalan perusahaan yang masih bertahan dan kokoh terutama di sekitar kantor serta pemukiman pegawai perusahaan.
Kondisinya tidaknya tidak jauh berbeda dengan Anggana dan Sangasanga di Kukar, untuk mengeliling Des Gantong cukup dengan satu liter premium. “Semenjak perusahaan timah tutup, banyak pengangguran dan untuk memenuhi kebutuhan hidup, semua eks pekerja tambang harus memanfaatkan laut serta kebun yang ada,” kata Melta seorang warga Gantong.
Memang hasil laut tidak memberikan pendapatan yang banyak, sama dengan berkebun sehingga banyak warga Gantong setiap harinya menghabiskan waktu dengan teman-teman seraya menikmati kopi terutama di Pasar Gantong, terlebih-lebih belum masih menjadi bagian Pemprov Sumatera Selatan, sebelum menjadi bagian Pemprov Bangka Belitung.(SK-09/bersambung)