Beranda KABAR KALTIM Meski Sederhana, Peringatan Detik-Detik Proklamasi ke 75 Penuh Makna

Meski Sederhana, Peringatan Detik-Detik Proklamasi ke 75 Penuh Makna

0
Persiapan pengibaran Bendera Merah Putih oleh Tim Nusa yang terdiri anggota Paskibraka Kaltim tahun 2019.(Foto Humas Kaltim)

Loading

SAMARINDA (17/8-2020)

                Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke 75 diperingati Pemprov Kalti dengan sederhana. Upacara yang diikuti tidak lebih 100 orang ini, dipimpin Gubernur Kaltim Isran Noor dengan komandan upacara Letkol CPM Teguh Ari Wibowo.

Gubernur Kaltim Isran Noor

                Peringatan detik-detik Proklamasi Indonesia ke 75 yang digelar kali pertama di Halaman Kantor Gubernur Kaltim ini, berlangsung singkat. Dimulai pukul 09.24 Wita, upacara langsung diawali dengan laporan komandan upacara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa. Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK membacakan teks proklamasi.

                Jika selama ini pengibaran sang Dwi Warna dilakukan dengan pasukan khusus dimana ada pasukan 17, 8 dan 45 kini pengibaran Bendera Merah Putih hanya dilakukan tiga orang yakni Pembentang Riqzi Fahri Kusnandar, penggerek Haikal Ramadhan dan pembawa bendera Azwa Mulya Putri. “Mereka tergabung dalam Tim Nusa yang bertugas pada pagi hari atau saat pengibaran Bendera Merah Putih, dengan cadangan Annisa Octavia,” terang Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Setda Kaltim, M Jauhar.

                Karena masih mewabahnya virus Corona, semua peserta upacara mengenakan masker, berjarak lebih 1 meter demikian dengan undangan yang terbatas. Sementara pejabat Pemprov Kaltim hanya mengikuti upacara melalui siaran RRI Samarinda.

                Meski peringatan HUT RI ke 75, jauh dari kemeriahan, namun Gubernur Isran Noor menyatakan tidak mengurangi makna peringatan HUT RI. “Intinya, tantangan dan musibah yang dialami saat ini menjadi bagian terpenting bagi anak bangsa untuk merapatkan barisan guna melawan serta membasmi virus corona. Saat memperjuangkan  kemerdekaan, pahlawan Indonesia secara nyata mengetahui musuh tapi di saat rakyat Indonesia masuk usia 75 tahun dihadapkan dengan musuh yang tak terlihat yakni virus corona yang harus segera dibasmi agar denyut kehidupan bangsa bisa kembali normal, “ ungkap Isran usai upacara.(SK8)