SANGATTA (31/1-2018)
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama juga mengajak ummat Islam untuk melaksanakan shalat gerhana bulan, nanti maplam. Dalam surat edarannya, PB UN disebutkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah salat dan bersedekahlah”.
Gerhana yang terjadi nanti malam, kata Ketua MUI Kutim Haji Adam ketika ditemui terpisah dapat dilihat di seluruh Indonesia. Ia menyebutkan, berdasarkan Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama Indonesia, proses gerhana bulan diperkirakan dimulai pukul 17:51 WITA atau menjelang Maghrib yang disebut awal fase penumbra.
Kemudian, kata Haji Adam, pada pukul 17.58 WITA ketika Adzan Maghrib, Iqomah, Sholat Maghrib berjama’ah, dan wirid atau zikir, setelah itu pukul 18.48 Wita dimulai mengumandangkan Gema Takbir dimana bayangan gelap mulai masuk yang disebut Awal Umbra.
Setelah shalat isyah, dilanjutkan wirid dan zikir kemudian pukul 19.45 WITA Gema Takbir dilanjutkan. “Pukul 20.30 WITA Waktu dilaksanakannya Salat Gerhana (KhusyufilQamar) berjama’ah , di mana pada saat ini bulan mengalami kegelapan dalam keadaan tertutup total berwarna merah dengan ukuran 14% lebih besar, jarak Bulan berada paling dekat dengan bumi yang bersamaan dengan pasang air laut menuju daratan,” bebernya seraya menambahkan setelah itu dilakukan Khutbah Gerhana.
Setelah khutbah, gema takbir Illahi, kembali dilanjutkan hingga gerhana terbuka kembali bersinar secara sempurna yang berakhir pada pukul 22:11 WITA.
Terkait gerhana bulan nanti malam, Haji Adam mengajakl ummat Islam di Kutim untuk Mengumandangkan Gema Takbir sebagaimana Lafadz Takbir Hari Raya, kemudian mengumumkan shalat berjama’ah dengan lafadz “Asholatu Jami’ah” yang dilanjutkan dengan Shalat Gerhana Bulan sebanyak 2 rokaat. “Setiap rokaat 2 kali ruku, 2 kali baca Al-Fatihah dan Surah Pilihan, dan 2 kali sujud,” jelasnya.
Setelah shalat gerhana, khotib berkhutbah gerhana dengan tema gerhana sebagai kebesaran dan Kekuasaan Allah SWT. Kemudian jamaah, memperbanyak Takbir, Tahlil, Tahmid, dan Istighfar serta mengumpulkan termasuk membagikan Sodaqoh.
Dibagian akhir saat gerhana berlangung, dikumandangkan gema takbir hingga gerhana nampak terbuka bersih bersinar kembali, ditutup dengan bersyukur kepada Allah SWT setelah Gerhana kembali terbuka bercahaya.(SK12)