Kepala BPA Budi Santoso saat menerangkan soal instansinya |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Badan Perpustakaan dan Arsip (BPA) Kutai Timur (Kutim) mengeluhkan minimnya dana yang diterima. Bahkan di tahun 2014 ini, badan yang baru naik kelas dari kantor menjadi kepala badan dan dipimpin Drs Budi Santoso, hanya mendapat anggaran Rp2,8 M. “Lucunya Badan Perpustakaan mendapat titipan dana Aspirasi dari anggota DPRD Kutim dari Partai Demokrat sebesar tujuh miliar, karena dana aspirasi tak ada nomenklaturnya dua miliar diantaranya dialihkan untuk membayar gaji Tenaga Kontrak Daerah sementara lima miliar lainnya saya tetap digunakan untuk pembebasan lahan pembangunan ruang perpustakaan yang baru,” jelas Budi Santoso.
Kepada sejumlah wartawan termasuk Suara Kutim.com, ia mengaku merasa aneh pasalnya semua proses untuk mendapatkan anggaran yang wajar bagi instansinya sudah ditempuh melalui mekanisme yang ada bahkan mulai Musranbangdes sampai Musrenbang. “Tidak ada yang dilewatkan termasuk membuat usulan dengan surat resmi,” ungkap Budi Santoso.
Bicara apa adanya, didampingi pejabat lainnya, Budi menambahkan, sejumlah usulan kegiatan disampaikan namun pagu dana yang didapat hanya Rp2,8 M. “Yang muncul adalah dana aspirasi jadi ini juga membingungkan, kalau tidak ada dana aspirasi kemungkinan saya akan memecat semua pegawai honorer karena memang tidak sanggup untuk membayar,” sebutnya.
Menjawab pertanyaan wartawan dengan dana yang minim, kegiatan apa saja yang dilaksanakan hingga pertengahan Juni ini. Budi sempat tertegun, bahkan ia rada bingung karena dengan dananya minim hanya habis untuk keperluan kantor mulai ATK sampai kebersihan kantor. “Intinya, perpustakaan yang ada di kecamatan itu nasibnya tak menentu karena memang ketiadaan dana, kalau saja setiap kecamatan mendapat seratus juta maka sudah dibutuhkan satu miliar delapan ratus juta,” beber Budi Santoso seraya berharap di APBD Perubahan instansinya mendapat suntikan dana memadai.(SK-02/SK-04)