SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – SAMARINDA – Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Pengelolaan Kampung Keluarga Berkualitas (KB) yang diselenggarakan di Hotel Grand Kartika, Samarinda, dihadiri oleh peserta dari berbagai desa di wilayah Kutim ditutup oleh Kepala Bidang Penyuluhan dan Pergerakan DPPKB Kutim, Mulyadi Oktama didampingi Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana, La Beti.
Pada kesempatan tersebut, Plt Kepala Bidang Penyuluhan dan Pergerakan DPPKB Kutim, Mulyadi Oktama, mewakili Kepala DPPKB Kutim, menyampaikan peserta yang telah mengikuti bimtek dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pengelolaan Kampung KB di desa masing-masing.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan partisipasi Anda semua. Semoga kita dapat melaksanakan kegiatan serupa di masa mendatang,” ujarnya dalam penutupan acara pada Jum’at (15/11/2024).
Bimtek ini menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya. Siti Mayasari membawakan materi tentang update website Kampung KB, sementara Dosen Universitas Mulawarman (Unmul), Nurul Afiah, menyampaikan materi mengenai stunting dan pengelolaan dasyat serta contoh menu bergizi yang dapat diterapkan di masyarakat. Selain itu, Chef Tri Natalianto dari Hotel Elty Tenggarong turut memberikan pelatihan praktik memasak makanan bergizi untuk mendukung program penurunan stunting.
Sebelum sesi praktik, Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Timur (Kaltim), Sunarto, menyampaikan materi tentang arah kebijakan penyelenggaraan Kampung KB. Menurut Sunarto, Kampung KB merupakan satuan wilayah setingkat desa yang bertujuan untuk mengintegrasikan dan mengkonvergensikan pemberdayaan serta penguatan institusi keluarga dalam seluruh dimensinya. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga, dan masyarakat.
Sunarto menjelaskan strategi penyelenggaraan pembangunan ketahanan keluarga melalui Kampung KB melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, hingga masyarakat dan mitra kerja.
“Peningkatan peran serta pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini. Penguatan basis data keluarga dan pemanfaatan data sektor lain juga menjadi kunci dalam pengelolaan Kampung KB,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten atau Kota, kata Sunarto, memiliki peran penting dalam mendukung pengelolaan Kampung KB. Hal ini mencakup pemberian komitmen dalam penyelenggaraan program dan kegiatan pemberdayaan keluarga, penyediaan sarana prasarana serta SDM pelayanan publik, hingga pengkoordinasian pelaksanaan program di tingkat daerah.
“Kami juga mendukung semua program yang bertujuan mengoptimalkan Kampung KB untuk mewujudkan keluarga berkualitas, yang dikenal dengan istilah ‘samawa’—sakinah, mawadah, warahmah,” tuturnya.
Dengan materi yang komprehensif dan pelatihan praktik yang mendalam, diharapkan para peserta Bimtek dapat membawa dampak positif dalam pengelolaan Kampung KB di wilayah masing-masing, khususnya dalam mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas keluarga di Kabupaten Kutim.(Red-SK/Adv/*)