SANGATTA (22/11-2019)
Guna berbagi pengalaman dan bertukar pikiran mengenai perkembangan budidaya padi organik, petani padi mitra LPB Pama Bessai Berinta (LPB PABETA) tergabung di Komunitas Borneo Organik Sehat Sejahtera (BOSS), belum lama ini, kata Kadis Ketahanan Pangan, Sumarjana, mengadakan Lokakarya dan Panen Perdana Padi Organik di Persawahan Petani Syahrani di Desa Teluk Pandan.
Lokakarya yang didukung PT Pamapersada Nusantara (Pama) Distrik IMM, Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dan Aliksa itu bertemakan Petani Menuju Ketahanan Pangan dan Kemandirian Petani Melalui Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB). “Lokakarya menarik karena melibatkan banyak pihak termasuk Anggota DPRD Kutim Andi Sereng, Perwakilan PT Pamapersada Nusantara Agung Dwi Ananto Jati, Perwakilan YDBA Rama, Perwakilan STIPER, Forum MSH-CSR,” ungkapnya.
Sumarjana mengakui dilokakarya ditampilkan teknologi berupa, ekologi tanah, ekosistem organik, produktivitas padi organik, dan pembuatan pupuk, nutrisi serta pestisida organik. Tujuannya menunjukkan penerapan teknologi yang sudah dilakukan oleh para petani.
Selain itu, kata Mantan Kepala Bappeda Kutim ini, peserta menyaksikan langsung hasil uji perbandingan produktivitas padi organik dan padi konvensional yang dilakukan BPS Kutim dimana produktivitas rata-rata padi organik mencapai 4,89 Ton perha, jauh lebih tinggi dibandingkan padi konvensional yang hanya mencapai produktivitas 1,70 Ton perha. “Perlakuannya sama yakni dalam satu hamparan lokasi dan kondisi kekeringan yang sama,” bebernya.(ADV-KOMINFO)