SANGATTA (15/12-2017)
Sebanyak 60 orang kader PMII, GP Ansor dan HMI Cabang Kutim, Jumat (15/12) menggelar long march dari depan Sekretariat MUI Kutim di Jalan AW Syahrani hingga Kantor Camat Sangatta Utara. Long march yang sempat terhenti di simpang empat Patung Singa ini, digelar sebagai empaty kepada warga Palestina.
Aksi yang dipimpin Abdul Manaf (19) mahasiswa STAI Sangatta ini, dalam Rangka Solidaritas untuk Yerussalem dan Palestina. Peserta long marc yang dikawal Polres Kutim, dilepas Seketaris MUI Kutim KH Agus Burhan.
“Kami peserta long march mengutuk sikap Presiden Donald Trump yang menyatakan bahwa Yerussalem merupakan ibukota Israel, sikap tersebut merupakan suatu tindakan yang akan mengacaukan dan merusak perdamaian dunia,” kata Abdul Manaf dalam orasinya.
Selain itu, ia menyebutkan, PMII Kutim mendorong pemerintah untuk aktif melakukan kerja-kerja international dalam membela Palestina. Kemudian PMII Kutim menuntut Pemerintah Indonesia menggugat Amerika Serikat sebagai mediator perdamaian Timur Tengah, khususnya di Palestina. “Kami kader PMII memandang AS tidak pantas menjadi mediator permasalahan di Palestina,” ungkapnya seraya disambut pekikan takbir peserat long march.
Disebutkan Abdul Manaf, semua kader PMII Kutim bahkan seluruh Indonesia tidak akan pernah mengakui keberadaan Negara Israel dan negara tersebut tidak pernah ada di muka bumi.
Mereka menyerukan, umat Islam, terutama anggota dan Kader PMII Kutim untuk membaca Doa Qunut Nazilah, memohon pertolongan dan perlindungan pada Allah SWT agar Palestina khususnya dan juga dunia dapat tercipta situasi damai.(SK12)