SANGATTA (15/3-2018)
Pemkab Kutai Timur mendorong dan mendukung pertumbuhan industri kreatif dan lokal di Kutim agar dikenal dan bisa merambah minimal pasar regional Kalimantan dengan menyuguhkan 85 produk olahan industri kreatif dan Usaha Kecil Menengah (UKM) pada Rapat Koordinasi (Rakor) Penyusunan Program dan Sektor Industri, Perdagangan, Koperasi (INDAGKOP) dan UKM Se-Kaltim, yang digelar di Sangatta.
Kepala Disperindag Kutim, Edward Azran yang ditemui usai pembukaan Rakorda Indagkop dan UKM Se-Kaltim, malam tadi, mengatakan dengan menampilkan 85 produk hasil industri hulu hingga hilir dari kelompok industri kreatif dan UKM di Kutim adalah salah satu langkah stategis Pemkab Kutim agar produk-produk olahan dari pengusaha di Kutim bisa dikenal minimal ditingkat provinsi Kaltim. Mulai dari produk olahan makanan seperti amplang batubara, kripik olahan laut hingga batik wakaroros khas Kutim.
Selain itu, lanjut Edward bahwa dengan memperkenalkan produk-produk olahan pengrajin dan pengusaha lokal Kutim ini adalah sebagai upaya merambah pangsa pasar regional hingga nasional. Jika para pengusaha Kutim hanya berharap pada pasar lokal saja maka diyakini hal tersebut tidak akan terlalu memberikan efek signifikan dalam pengembangan usaha yang ada.
Namun bagaimana semua produk yang ada bisa mulai dipasarkan di tingkat regional, nasional dan sebagai target akhir adalah merambah pasar internasional, diakuinya mudah, karena perlu kerja keras yang dibarengi dengan baiknya pengelolaan manegerial dan peningkatan kualitas dan kuantitas produk olahan, sehingga mampu bersaing dan bertahan pada pasar.
Pengamatan Suara Kutim.com di lobi Kantor Bupati Kutim, menjelang pembukaan sejumlah pelaku usaha kecil di Kutim memamerkan hasil karya mereka mulai batik hingga makanan ringan termasuk kerajinan tangan.(SK3)