SANGATTA (2/6-2018)
Untuk menjajaki sumber pembiayaan daerah, Bupati Kutim Ismunandar bersama Seda Irawansyah dan Kepala Bapenda Kutim Musyafa, bertandang ke Bank Jawa Tengah (Jateng) di Semarang. Kunjungan ka Bank Jateng, terang Musyafa, terkait 
Musyaffa, menyebutkan di Bank Jateng yang beralamatkan Jalan Pemuda No. 142 Semarang, rombongan Pemkab Kutim diterima Direktur Umum Bank Jateng Supriyatno. ‘Pertemuan untuk melakukan kesepahaman antara Pemkab Kutim dengan Bank Jateng, dalam rangka pembiayaan pembangunan di Kutim. Pertemuan tempo hari sifatnya penjajakan, apakah ada kemungkinan untuk ditindakalnjuti dalam MoU atau tidak,” beber Musaffa.
Ia mengakui, kunjungan ke Bank Jateng tiada lain akibat defisit APBD Kutim dalam beberapa tahun terakhir . Diungkapkan, defisit APBD Kutim pada tahun 2017 mencapai Ro250 miliar karewna terjadi pemotongan Dana Bagi Hasil (DBH). “Akibat pemotongan DBH itu, berdampak terhadap pembangunan di Kutim termasuk pembayar insentif PNS dan Gaji TK2D,” beber Musyafa.
Pada tahun 2018, rasionalisasi keuangan Pemkab Kutim kembali terjadi bahkan nilai defisitinya sudah mencapai Rp30 M. Demi pembangunan tetap berjalan, maka dibutuhkan kerjasama pihak lain sehingga proyek-proyek strategis bisa dilaksanakan. “Tentu kerjasama itu tidak terlalu berat bagi Pemkab Kutim, jika tidak sulit dilakukan seperti yang pernah ditawarkan sejumlah bank belum lama ini,” ungkap mantan Kabag Keuangan Setkab Kutim ini seraya menambahkan kunjungan ke Bank Jateng terjadi akhir bulan Mei lalu.(ADV-KOMINFO)
