SANGATTA (26/4-2018)
Meski di Sulsel terdapat kawasan karst yang berhasil dikelola dengan baik meski ada pabrik semen, namun untuk mengelola kawasan Karst di Kutai Timur, Pemprov Kaltim mengajak Pemkab Kutim dan Berau, belajar bersama terkait pengelolaan karst di Hutan Lipur Gunung Senyum Kuching – Malaysia.
Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang kepada menerangkan studi banding ke Malaysia terkait pengelolaan kawasan karst merupakan program Pemprov Kaltim. “Dua kabupaten yang memiliki kawasan karst yakni Kutim dan Berau diikutsertakan dalam studi banding tersebut. Pemerintah Malaysia memiliki potensi pegunungan karst yang ada di wilayah Kucing yang juga termasuk pulau Kalimantan yang ciri dan kekhasannya mirip dengan yang ada di Kutim dan Berau. Karenanya, bagaimana nantinya cara pengelolaan karst yang dilakukan pemerintah Malaysia hingga saat ini akan menjadi reverensi bagi Pemprov Kaltim kepada pegunungan karst yang ada di Kutim dan Berau,” terangnya.
Di studi banding yang dilakukan mulai hari ini, bagi Kasmidi penting, karenanya ia tidak akan pergi dengan tangan hampa. Pemkab Kutim di misi antarnegara ini dipimpin Kasmidi Bulang dengan anggota melibatkan Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata, Bappeda termasuk beberapa pejabat lainya. “Kutim sudah menyiapkan bahan-bahan data kajian yang selama ini sudah pernah dilakukan Pemkab Kutim dalam upaya pengelolaan karst yang ada, nantinya sepulangnya dari Malaysia, ada ilmu yang bisa dibawa dan diterapkan dalam pengelolaan karst di Kutim. Sehingga studi yang dilakukan bukan hanya sekedar jalan-jalan semata,” sebut Kasmidi Bulang.(ADV-KOMINFO)