SANGATTA,Suara Kutim.com (2/2)
Keinginan Kutim bisa menjadi salah satu daerah swasembada daging pada tahun 2021 mengalami penundaan pasalnya rencana mendatangkan sapi dari Austtalia sebanyak 1.659 ekor terkendala pendaratan sehingga sapi yang diterima sebanyak 15 ekor, sementara proyek yang menggunakan APBD Kutim tahun 2015 yang layak diterima hanya 90 ekor.
Kepada wartawan, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kutim Syarifuddin Ginting menyebutkan populasi sapi di Kutim lebih15.000 ekor. Sementara kebutuhan daging di Kutim setiap harinya sebanyak 10 ekor per hari, sementara kemampuan rumah potong hewan (RPH) hanya 6 ekor perhari, dan disokong suplai daging sapi dari Muara Wahau, Kongbeng dan Kaliorang.
Bersama Kabid Peternakan Diah Ratna Ningrum, diakui target swasembada sapi pada 2021 adanya populasi 25.000 ekor sapi di Kutim. Sementara saat ini pemerintah Kutim tengah mengejar kekurangannnya sebanyak 10.000 ekor hingga di tahun 2021. Jika hingga tahun 2017 nanti target sebaran sapi brahman cros ini tidak bisa dilakukan maka kemungkinan akan mengalihkannya dengan mendatangkan sapi bali. “Kami tetap optimis, target sapi brahman cros ini dapat dipenuhi pemerintah pusat sesuai janji Pemerintah Pusat yang akan mendatangkan sapi brahman cros paling lambat melalui APBN Perubahan pada tahun 2016,” terang pria yang akrab disapa Ginting ini.
Secara terbuka, Ginting menyebutkan beberapa kendala menjadi penghalang pencapaian target pengadaan sapi pada tahun 2015 lalu yang bila dilanjutkan bisa berdampak hukum. Selain itu, dalam pengadaan sapi brahman cros dari Australia terkendala pelabuhan pendaratan yang tidak layak sehingga ditolak pihak Australia sebagai penyuplai.(SK-03/SK-13)