Beranda kutim Pengunjung Museum Al-Quran Madinah Menangis

Pengunjung Museum Al-Quran Madinah Menangis

0
Museum Al-Quran (Gedung Warna Cokelat Dekat Pagar Masjid Nabawi Madinah)

Loading

MUSEUM Al-Quran keberadaannya tidak jauh dari Masjid Nabawi, tepatnya berada depan masjid. Museum yang menempati gedung berwarna cokelat ini, dibuka pada jam 06.00 WAS hingga 12.00 WAS kemusian pukul 16.00 WAS hingga 22.00 WAS atau tepatnya pada jam-jam setelah shalat fardu.
Bagi jamaah haji atau umrah yang akan bertandang ke Museum Al-Quran ini tidak perlu ragu, karena gratis dan mudah dijangkau serta guidenya beragam disesuaikan dengan asal negara pengunjung.
Alhamdulillah, Suara Kutim.com ketika bertandang ke museum ini, mendapat kesempatan pertama bersama puluhan jamaah haji Indonesia lainnya. Melihat yang menanti sudah banyak, pengelola langsung membuka pita pembatas kami dan mempersilahkan kami masuk ke ruangan yang full AC ini.
Saat berada di ruang pertama, kami mendapat sambutan hangat Amir Saiful sebagai pemandu, pria asal Cirebon Jawa Barat ini dengan antusiasnya bercerita tentang koleksi Museum Al-Quran yang konon setiap hari dikunjungi lebih 10 ribu orang.
Museum yang disain khusus ini, mengambarkan bagaimana Al-Quran dibuat pada jaman dahulu kala termasuk Al-Quran buah karya warga Afganistan yang dikabarkan berusia ratusan tahun dan beratnya lebih 150 Kg.
Dalam perjalanan menelusuri 12 ruangan yang ada, tanpa terasa pengunjung mendapatkan tausiah dari pemandu. Karenanya diakhir pertemuan ketika akan meninggalkan ruang museum, jamaah terpaksa menyeka air matanya. “Sungguh menyentuh apa yang disampaikan pemandu tadi, apa yang ia sampaikan benar-benar terjadi dalam kehidupan kita. Tentu tausiah yang ia sampaikan menjadi pelajaran bagi saya

Salah satu foto di Museum Al-Quran Madinah
pribadi,” aku jamaah hajin asal Bogor – Jawa Barat seraya menyeka air matanya seraya meninggalkan Musem Al-Quran Madinah.
Seperti museum lainnya, pada Museum Al-Quran juga ada tempat membeli cendramata namun yang dijual semuanya terkait dengan Al-Quran termasuk sajadah serta parfum. Pengunjung bisa juga mewakafkan Al-Qurannya melalui pengelola museum, namun pesan yang diharapkan yakni bagaimana setiap keluarga muslim selalu menyemarakan lingkungannya dengan ayat-ayat Al-Quran. (SK12)