SAMARINDA (2/8-2020)
Gubernur Kaltim Isran Noor mengaku banyak menerima keluhan masyarakat terutama di pedesaan yang tak mendapat aliran listrik dari PLN. Namun, keluhan warga pedesaan itu sedikit demi sedikit, dikurangi Pemprov Kaltim dengan membangun PLTS Terpusat Off Grid 24 kWp.
Salah satu lokasi proyek pembangunan PLTS Pemprov Kaltim yakni Desa Rantau Buta Kecamatan Batu Sopang – Paser. Melalui proyek senilai Rp3,8 M ini, mulai dibangun tanggal 13 April 2020 dengan target selesao 10 Agustus 2020.
Proyek yang dikerjakan PT Mahakam Lembu Mulawarman (MLM) mampu menghasilkan listrik 24 KWp yang bisa melayani 51 pelanggan yakni 42 rumah tangga dan 9 fasilitas umum. Selama 24 jam, setiap pukul 17.00 Wita melakukan pengisian energi listrik sebesar 700 watt per hari.
“Alhamdulillah, proyek PLTS itu ternyata selesai lebih awal dan saya senang karenanya ingin meresmikannya,” kata Gubernur Kaltim Isran Noor usai menerima surat Kades Rantau Buta, Asran.
Isran sendiri berencana pembangunan PLTS terus dilakukan karena banyak desa di Kaltim yang belum bisa menikmati listrik. Ia yakin, kelangkaan listrik di desa bisa diatasi jika pemerintah daerah ikut memperhatikan.
Mantan Bupati Kutim ini menyebutkan banyak dampak jika listrik menyala di pedesaan seperti terbukanya informasi, meningkatnya kualitas pendidikan serta bergairah warga pedesaan untuk membangun dan menjaga desanya. “Listrik bagi warga pedesaaan sudah lama dinantikan, karenanya PLTS menjadi visi dan misi saya,” ujar Isran seraya menambahkan peresmian PLTS di Rantau Buta merupakan kado istimewa di hari Kemerdekaan RI ke 75.(SK8)