SANGATTA (26/7-2019)
Meski jembatan Masabang terwujud, namun Pemkab Kutim tidak akan menghapus ponton yang selama ini menjadi alternatif penyeberangan masyarakat dari Sangatta Utara ke Sangatta Selatan atau sebaliknya. “Ponton dapat menjadi kearifan lokal yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan postif lainnya,” kata Wabup Kasmidi Bulang.
Ponton, kata Kasmidi Bulang, dapat menjadi kearifan lokal yang tetap dapat menhasilkan sumber ekonomi yakni sebagai sarana swafoto masyarakat atau hal kreatif lainnya. Kedepan, akan membuat rumah di masabang menajdi rumah warna-warni sehingga dapat menarik perhatian masyarakat yang ada. “Kini sedang mencoba membangun komunikasi dengan CSR salah satu perusahaan nasional,” sebut Kasmidi.
Terkait, permintaan warga untuk menaikan harga ganti rugi lahan yang akan dijadikan jembatan tersebut, disebutkan, pemerintah telah menggunakan tim apresial independen untuk menghitung segala biaya ganti rugi yang harus dibayarkan sehingga pemerintah tidak bisa menaikan harga sesuai permintaan warga namun Pemkab Kutim masih memihak masyarakat yakni usulan ganti rugi yang kurang lebih menghabiskan Rp2 M uang, disetujui.(SK2)