Beranda politik DPRD Kutim Praktik “Serangan Fajar” Pilkada Kutim Bisa Terjadi, Yusri Yusuf: Tinggal Bagaimana Kita...

Praktik “Serangan Fajar” Pilkada Kutim Bisa Terjadi, Yusri Yusuf: Tinggal Bagaimana Kita Menyikapi dan Menolaknya

0

Loading

SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Anggota DPRD Kutai Timur, Yusri Yusuf menyebutkan jika praktik politik uang atau Money Politik, kemungkinan besar terjadi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kutai Timur 2024 nanti.

Politisi Demokrat ini menyebutkan jika fenomena praktik suap menyuap dengan istilah “Serangan Fajar” untuk membeli suara masyarakat tersebut bakal terjadi. Namun Yusri mengajak masyarakat untuk sadar dan menyikapi bahwa praktik Money Politik tersebut akan menciptakan kerusakan dan menciderai pesta demokrasi yang menjunjung tinggi azas Jujur dan Adil (Jurdil) tersebut.

“Jika bercermin pada Pemilihan Legislatif (Pileg) kemarin, maka kita kemungkinan tidak bisa membendung bakal terjadinya praktik Money Politik yang lebih kita kenal dengan istilah “Serangan Fajar”. Namun tinggal bagaimana kita sebagai masyarakat menyikapi, menolak bahkan berupaya mencegah terjadinya Money Politik tersebut,” ujar Yusri.

Lanjutnya, patut disayangkan jika saat ini masyarakat menganggap lumrah terjadinya “Serangan Fajar” jelang pencoblosan atau pemungutan suara. Bahkan ada masyarakat yang sengaja menunggu bahkan menawarkan untuk mendapatkan sogokan tersebut.

“Pola pikir masyarakat yang menganggap lumrah dan wajar praktik sogok menyogok ini yang harus dihilangkan. Masyarakat harus sadar dan tau konsekuensi serta dampak yang akan terjadi nantinya setelah terpilihnya pemimpin dari proses politik uang, bahwa mereka akan berupaya mengembalikan modal politiknya dengan menghalalkan segala cara, termasuk korupsi. Tentu ini akan merugikan masyarakat sendiri,” jelasnya.

Meski tidak bisa terhindarkan, namun Yusri berharap masyarakat bisa membangun kesadaran dengan upaya menolak praktik sogok menyogok dan “Serangan Fajar” pada pelaksaan Pilkada Kutim 2024 nanti.

“Secara agama sudah jelas dosa dan ganjarannya untuk praktik suap menyuap atau sogok menyogok, terlebih lagi dalam hukum negara, jadi masyarakat harus benar-benar dibangunkan kesadarannya untuk menolak dan mencegah praktik “Serangan Fajar” atau Money Politik itu terjadi di Pilkada Kutim 2024. Ayo kita pilih Bupati dan Wakil Bupati sesuai hati nurani kita, bukan memilih karena ada amplopnya atau uangnya,” pungkas Yusri Yusuf.(Red-SK/Adv)