Beranda foto Satpol Petakan Daerah Rawan di Sangatta

Satpol Petakan Daerah Rawan di Sangatta

0
MABUK : Kedua remaja yang masih duduk dibangku kelas 1 SLTP ini tak berdaya ketika diperiksa anggota Polres Kutim, keduanya sedang mabuk habis menegak miras berkadar alkohol 70 persen yang berbahaya bagi kesehatan

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (16/2)
Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Satpol PP) Kutai Timur (Kutim) Rijali Hadi mengakui ada beberapa lokasi di Sangatta yang dianggap rawan kegiatan negatif dan kriminal seperti Narkoba termasuk kenakalan remaja mulai kebut-kebutan, ngelem dan a susila.
Bekerjasama dengan semua pihak, Satpol PP sudah berbagi untuk memetakan titik-titik rawan yang perlu perhatian serius seperti kawasan Bukit Pelangi (BP), Jalan Kenyamukan, Folder air, Stadion, Astra Hutan Kota, Taman Kecamatan, Jalan Soekarno – Hatta, Patung Burung Enggang, Terminal antar kota serta Jalan Pendidikan. “Sejumlah titik rawan di Sangatta ini memerlukan kecermatan dan kepedulian semua pihak, tujuannnya untuk menyelamatkan generasi muda dari perbuatan yang tak benar,” sebut Rijali yang belum lama ini dikukuhkan sebagai Kepala Satpol PP.
Kepada Suara Kutim.com diakui persoalan prilaku generasi muda khususnya pelajar di Sangatta, sudah masuk katagori bahaya sehingga perlu tindakan cepat dan tepat. Namun, mantan Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setkab Kutim ini menyebutkan untuk mencegah kenakalan remaja lebih parah semua elemen bertindak sesuai tugas pokok dan peran masing-masing. “Pak Wabup minta Satpol untuk proaktif untuk melakukan upaya-upaya pencegahan, terutama bagi pelajar sekolah yang saat jam belajar ternyata berkeliaran di luar sekolah tanpa sepengetahuan puhak sekolah dan orang tua,” akunya.
Karenanya Rijali menekankan orang tua lebih peduli dengan perkembangan anak-anaknya terutama pada masa remaja yang selama ini kerap ditemukan bermasalah. Diingatkannya, kesalahan anak-anak di jalan yang ikut bertanggungjawab pada akhirnya orang tua dan keluarga.
Ia mengakui kawasan BP yang sudah asri, kini dijadikan tempat tidak nyaman bahkan banyak pasangan muda – mudi saat memadu kasih tidak malu lagi ada orang. Disebutkan Rijali, ada pasangan yang “tertangkap basah” sehingga kedua orang tuanya dipanggil. “Sudah berapa pasangan yang dinikahkan baik tertangkap di tempat umum maupun sedang berduaan di kamar hotel,” ungkapnya.(SK-03)