Anggota DPRD Kutim Hasil Pemilu 2014 |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Sekretariat DPRD Kutim harus kerja ekstra diawal masa tugas anggota DPRD, selain menyediakan SDM yang handal untuk memberikan pelayanan kepada 40 orang wakil rakyat juga harus menggelontorkan dana yang tidak sedikit.
Salah satu dana yang segera dialokasikan yakni biaya peningkatan SDM anggota baik untuk mengikuti pelatihan, konsultasi maupun bimbingan teknis. Untuk pelatihan dan Bimtek akan peran dan fungsi DPRD, paling tidak dialokasikan dana Rp1,6 M. “Dana sebesar satu koma enam miliar itu dialokasikan untuk anggota dewan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia seperti bimbingan teknis serta pembekalan atau workshop,” jelas Sekwan Arief Yulianto.
Arief Yulianto, menyebutkan, dalam tiga bulan terakhir semua anggota dewan diprogramkan mengikuti dua kali bimtek dengan alokasi dana untuk satu kegiatan memerlukan Rp800 juta. “Anggaran itu, hanya untuk anggota dewan belum pegawai sekretariat sebagai pendamping,” ungkapnya.
Ditemui wartawan di ruang kerjanya, Arif menyebutkan setiap anggota dewan dialokasikan Rp20 juta sebagai biaya perjalanan dinas, biaya kontribusi kepada penyelenggara serta uang harian selama enam hari. “Sesuai Perbup, anggota dewan biaya perjalanan dinasnya sama dengan kepala daerah yakni golongan A,” beber Arief.
Disebutkan, Kamis (4/9) semua anggota dewan akan mengikuti pembekalan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatingagor Jawa Barat. “Kita ingin anggota dewan segera mengikuti Bimtek supaya segera bisa membahas tata tertib dewan dan aturan lainnya sehingga tugas utama dewan segera terlaksana diantaranya memilh pimpinan dewan serta membahas RAPD Dua Ribu Lima Belas,” sebutnya.
Menjawab pertanyaan tempat pelaksanaan Bimtek, Arief mengakui sudah diinstruksikan Kemendagri pada lembaga yang punya akreditas dan yang direkomendasikan Kemendagri seperti IPDN, LAN atau lembaga pelatihan yang didukung LAN. “Sekarang tidak boleh lagi anggota dewan mengikuti bimtek atau workshop asal-asalan, tapi harus mengikuti pada instansi atau lembaga yang punya akreditas,” jelas mantan Kadis Perdagangan Kutim ini.(SK-03)