SuaraKutim.com, Sangatta — Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Timur, Suriansyah menyebutkan jika nelayan mampu menekan biaya operasional dalam melaut dengan menggunakan mesin konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).
Hal ini disampaikan Suriansyah saat mendampingi Wabup Kutim Kasmidi Bulang dalam kegiatan penyerahan mesin konversi BBM ke BBG bagi 300 nelayan di Kutim, Kamis (17/11/2022) di BPU Kecamatan Sangatta Utara.
Program konversi BBM ke BBG untuk nelayan adalah salah satu program yang mendukung diversifikasi energi. Pemilihan LPG sebagai energi alternatif yang dapat digunakan oleh nelayan karena sudah dikenal di masyarakat, kinerja mesin penggerak yang menggunakan LPG relatif sama untuk motor berdaya rendah, serta ramah lingkungan.
“BBM ke BBG juga memberikan kemudahan akses energi dimana nelayan diberikan pilihan terhadap energi yang akan digunakan. Perekonomian nelayan terdampak karena dapat mengurangi biaya operasional sampai dengan 30 – 50 persen dibandingkan dengan penggunaan BBM,” ujarnya.
Selain lebih hemat daripada BBM, hasil pembakaran gas juga lebih bersih dan tentu lebih ramah lingkungan.
“Hasil pembakaran mesinnya juga lebih bersih dari BBM, jadi lebih ramah lingkungan,” terangnya.
Nelayan yang menjadi sasaran menerima bantuan tersebut telah ditetapkan pemerintah. Kriteria mereka yakni nelayan pemilik kapal kurang dari 5 Gross Ton (GT) dengan berbahan bakar kapal bensin serta memiliki daya mesin 13 HP.(Adv/Red/SK-03)