SANGATTA (10/6-2020)
Kabar terjadi kenaikan tarif air bersih oleh PDAM Tirta Tuah Benua (T2B) Kutim, dibantah Suparjan – Direktur PDAM Tirta Tuah Benua Kutim Suparjan. “Kabar kenaikan tarif air bersih yang ramai dibahas pada medsos facebook pribadi. Seorang netizen menganggap PDAM Kutim menaikkan tarif tanpa pemberitahuan. PDAM Kutim tidak pernah menaikkan tarif secara diam-diam,” kata Suparjan.
Kepada masyarakat terutaam pelanggan tenang dan tidak menelan informasi tanpa adanya konfirmasi. Selanjutnya warga diminta bijaksana dalam menggunakan air selama pandemi COVID-19 ini. Disebutkan, guna meringankan beban masyarakat di tengah pandemi ini, PDAM tetap memberi subsidi tagihan air kepada pelanggan selama 2 bulan terakhir.
“Sampai sekarang masih ada subsidi Rp 200 ribu, jika tagihan air di bawah Rp 200 ribu otomatis gratis. Namun jika tagihan di atas Rp 200 ribu, maka pelanggan tinggal membayar kelebihannya,” jelasnya.
Diingatkan, wajib selalu memperhatikan penggunaan air karena jika pamakaian air berlebihan tanpa disadari, maka hal itulah yang menyebabkan tagihan air bersih kian melonjak. “Saat ini, pelanggan kategori pelanggan rumah tangga 1, 2 dan 3 sebanyak 23.955 KK.
Lebih jauh Suparejan, menyebutkan dari evaluasi, dan memperhatikan banyak pihak saran pembayaran untuk bulan Mei 2020 untuk kelompok pelanggan sosial khusus 1, 2 dan usaha kecil yaitu tempat ibadah, yayasan sosial, rumah sakit, warung kecil, kios kecil digratiskan. Namun, pembayaran bulan Juni 2020 diberikan subsidi Rp 200 ribu.
Suparjan menandaskan, tidak semua pelanggan PDAM mendapat bantuan keringanan pembayaran air seperti kelompok pelanggan niaga besar, industri, dan instansi pemerintah.
Diakui, ada dampak dari pemberian bantuan pembayaran tagihan gratis dimana pemakain cenderung meningkat ditambah aktifitas masyarakat yang dianjurkan stay at home, work from home, sering cuci tangan, mandi dan cuci pakaian setelah keluar rumah, pastinya memerlukan air yang banyak tak seperti hari biasanya. “PDAM tetap peduli kepada masyarakat di saat pademi Corona,” ujar Suparjan.(SK5)