SANGATTA (24/4-2018)
“Pelayanan PDAM di Bengalon ini selalu bermasaah, dari tahun ke tahun. Tak pernah bisa memberikan pelayanan maksimal. Lebih banyak matinya, dari pada melayani masyarakat. Makanya, banyak warga Bengalon yang kembai menggunakan air sumur pompa atau air sungai karena tidak ada pasokan air PDAM,” katanya.
Ia mengakui, Bengalon termasuk pasar potesnial bagi PDAM karena jumlah penduduknya banyak. Namun, pelayanannya tidak pernah memuaskan bagi pelanggan. “Saat kami tanya PDAM, katanya pipanya bermasalah. Beberapa lama , tanya lagi, pompanya katanya bermasalah. Jadi tak pernah selesai masalahnya,” ungkap poltikus Partai Demokrat ini mengungkapkan kebingungannya dengan kondisi PDAM Bengalon.
Disebutkan, pelayanan bermasalah hampir terjadi disemua wilayah Bengalon baik Sepaso Induk maupun desa lainnya. “Saya yang tinggal di Sepaso Induk yang boleh dikata berada di tengah,-tengah Bengalon, sulit mendapatkan air bersih PDAM bagaimana yang berada jauh dari IPA. Jadi semuanya masalahnya sama, pasokan air tidak menentu, lebih banyak matinya dari operasinya. Akibatnya, sumur bor yang saya pernah tutup, kini aktif kembali, karena jadi sumber air untuk konsumsi bagi masayarakat,” beber Suryati.(ADV-DPRD KUTIM)