
SAMARINDA (29/4-2020)
Terkendalinya Kamtibmas Kaltim dan lancarnya Pemilu, Pilpres dan Pilkada menjadi daya tarik investor untuk menanamkan modalnya di Kaltim. Gubernur Isran Noor bersama Wagub Hadi Mulyadi, Plt Sekda M Sa’bani serta pejabat lainnya usai menyampaikan LKPJ Tahun 2019, menerangkan realisasi PMDN mencapai Rp 22,67 triliun dengan proyek sebanyak 2.227 paket. “Investasi paling besar berada di Kutai Kartanegara mencapai Rp 6,30 triliun, kemudian di Berau sebesar Rp 3,15 triliun dan Balikpapan berada di tempat ketiga dengan investasi Rp 2,50 triliun,” terang Isran.
Ditambahkan Wagub Hadi Mulyadi, total investasi PMDN yang mencapai Rp22,6 triliun mampu menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 20.837 orang dan TKA sebanyak 141 orang. Sementara Realiasasi PMA selama tahun 2019 lalu, mencapai US$ 863.099.400 dengan 903 paket proyek.
Lokasi PMA, ujar Wagub Hadi Mulyadi, terbesar di Kutai Timur sebesar US$ 324,29 juta atau Rp 4,86 triliun, kemudian Bontang dengan nilai ivestasi US$ 280,75 juta disusul Kutai Kartanegara sebesar US$ 69,56 juta. “Investasi PMA mampu menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 15.166 orang dan asing 100 orang,” terang Wagub Hadi Mulyadi.
Kepada Suara Kutim.com dijelaskan negara paling besar investasinya di Kaltim yakni British Virgin Islands sebesar US$355.145.000, disusul Singapura US$195.228.900 dan Korea Selatan sebesar US$160.465.400. “Sektor pertambangan paling besar investasi, kemudian tanaman pangan dan perkebunan disusul kontruksi,” bebernya.
Selama tahun 2019, easlisasi investasi tahun 2019, ungkap Hadi, sejumlah kegiatan dilaksanakan dalam upaya pencapaian prioritas pembangunan seperti penyederhanaan prosedur perijinan dan peningkatan pelayanan perizinan sektor primer.
Yang membanggakan, meningkatnya nilai investasi PMA berdampak terhadap peningkatan pendapatan daerah yang ditargetkan sebesar 3,84 persen serta penerimaan PNPB sektor kehutanan sebesar Rp154 Miliar.(SK8)