Beranda hukum Terjadi Di Kabo Pelajar Kelas 3 SD Diperkosa Saat Pulang Sekolah, Polisi...

Terjadi Di Kabo Pelajar Kelas 3 SD Diperkosa Saat Pulang Sekolah, Polisi Terus Kejar Pelaku Meski Minim Informasi

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (18/8)
Dusun Kabo Jaya Desa Swarga Bara Sangatta Utara kembali gempar, pasalnya dilaporkan seorang pelajar SD, sebutnya saja Melati (8) diperkoas orang tak dikenal sepulang sekolah. Namun, kasus yang terjadi pekan lalu hingga kini dalam penyelidikan Tim Buru Sergap (Buser) Polres Kutim.
Upaya mengungkapkan siapa pelaku pelecehan seks, diakui Kapolres AKBP Anang Triwidiandoko masih buntu karena informasi yang didapat minim. “Kasus pelecehan seks itu dilaporkan keluarga korban pekan lalu, sehingga minim pentujuk namun upaya mengungkapkan terus dilakukan,” terang kapolres.
Didampingi Kasat Reskrim AKP Danang Setiyo Pambudi diungkapkan saat pelecehan terjadi sama sekali tidak ada saksi melihat saat korban didekati orang. “Saksi tidak ada, korban juga tidak kenal serta ingat mukanya pelaku. Karena itu kami kesulitan melakukan pencarian siapa pelakunya. Apalagi, visum dokter belum diterima,” timpal Danang seraya menambahkan secara perlahan dengan korban diharapkan dapat mengungkap kasusnya berdasarkan ciri-ciri pelaku yang diingat korban.
Korban yang masih berusia 8 tahun, diterangkan Kapolres Anang Triwidiandoko dilecehkan oleh pelaku saat pulang dari sekolah. Dalam pengakuan korban, ia pulang sekolah menggunakan sepada pancal. Ketika dijalan yang agak sepi, tiba-tiba ditegur seorang pria tak dikenal.
Karena tidak mengenal, Melati langsung menghindar namun terus ditegur dan diajak bicara. Saat kondisi jalan sepi, Melati tiba-tiba ditarik dan diancam dengan senjata tajam. “Korban saat itu dibawa ke semak-semak yang kebetulan ada sebuah rumah kosong milik petani, di rumah kosong inilah Melati terkena pelecehan seks,” beber kapolres dalam jumpa pers, Selasa (18/8) tadi.
Karena takut dan merasa terancam, Melati terus memendam cerita namun ia sempat bercerita dengan tetangganya yang akhirnya diketahui orang tua korban. Berdasarkan pengakuan Melati, kasusnya dilaporkan ke polisi. “Sayangnya kapan tepatnya kejadian itu, korban lupa karena trauma dengan kasus yang dialaminya,” sebut AKP Danang Pambudi.(SK-02/SK-03/SK-11)