SuaraKutim.com; Sangatta — Sebagai instansi pemerintah dengan dana operasional sebesar 235 miliar rupiah, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta Dana Alokasi Khusus (DAK), Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupetan Kutai Timur ternyata masih cukup rendah dalam capaian realisasi fisik pembangunan yang baru berkisar 6 (enam) persen.
Rendahnya capaian ini, diakui akibat sejumlah faktor, mulai dari belum tuntasnya proses lelang hingga baru disahkannya pejabat penanggungjawab dalam proses pengadaan langsung.
Kepala Dinas PU Kutim, Muhammad Muhir saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, mengakui rendahnya capaian progres fisik pada instansi yang dipimpinnya tersebut.
“Memang capaian untuk Kutim sendiri secara keseluruhan pun, belum signifikan ya. Untuk Dinas PU sendiri capaiannya berkisar enam persen,” ucap Muhir melalui selulernya, Rabu (22/6/2022).
Dirinya juga memberikan alasan mengenai capaian yang masih terbilang sangat rendah tersebut. Diantaranya karena proses lelang yang masih berjalan dan penetapan pejabat pengadaan langsung yang baru saja ditetapkan beberapa waktu lalu.
“Pertama kita masih persiapan lelang, juga pejabat pengadaan baru kita tetapkan untuk yang pengadaan PL (Penunjukan Langsung, red), dan belum ada juga yang mengajukan atau mengambil uang muka. Makanya sampai sekarang serapan anggaran itu belum ada,” terangnya.
Lebih jauh dikatakan Muhir, dirinya akan terus berupaya untuk meningkatkan penyerapan anggaran yang ada di Dinas Pekerjaan Umum, sehingga proses pembangunan dapat berjalan dengan baik dan dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
“Insya Allah, dua hingga tiga minggu kedepan atau sebulan kedepan, serapannya akan melonjak,” pungkasnya.(Adv/Red/Win)
