MAKKAH (12/8-2018)
Petugas keamanan yang dikerahkan untuk menjaga Masjidil Haram Makkah terus ditingkatkan seiring bertambahnya kedatangan jamaah haji dari berbagi dunia. Tak heran, petugas yang menjaga tempat paling suci bagi ummat Islam ini mendapat penjagaan ketat, namun tak ada petugas yang berjaga membawa senjata api sementara jamaah yang ada sudah mencapai jutaan orang.
Untuk mengatur jamaah yang melaksanakan shalat di Masjidil Haram, petugas yang tampaknya dari tentara dari berbagai kesatuan di Arab Saudi ini, dengan bijak mengatur shaf wanita dan pria meski harus berulang kali teriak untuk membangunkan jamaah yang berada di jalur pejalan kaki.
Cuaca panas yang mencapai 40 derajat celcius, tak membuat animo jamaah haji untuk melaksanakan shalat di Dzuhur dan Asyar di Masjidil Haram. Pengamatan Suara Kutim.com beberapa jam sebelum waktu shalat, pelantaran Masjidil Haram yang warna putih sudah terlapisi sajadah jamaag bahkan ada beberapa jamaah yang tidak menggunakan sajadah.
Jamaah haji yang datang menggunakan fasilitas mewah bahkan menginap di kawasan Masjidil Haram, jika terlambat datang mau tidak mau harus shalat di pelantaran Masjidil Haram. “Kalau mau bisa masuk dalam Masjidil Haram yang ada kipas angin atau berAC seperti di jalur sa’i datang 2 jam sebelumnya, itupun belum menjamin dengan situasi menjelang puncak haji,” kata Eko – petugas haji Indonesia.(SK12)