SANGATTA, Suara Kutim.com
Tetangga tersangka Nurainy (30) tidak mengira salah satu kenalan mereka ternyata berprofesi sebagai pengedar obat terlarang. Bahkan, ketika polisi mengeledah kediaman Nurainy mereka tak curiga kalau yang diburu polisi obat terlarang.
Kepada Suara Kutim.com yang menyambangi kediaman Nurainy di Jalan Ahmad Dahlan Sangatta Utara, warga sekitar TKP membenarkan Nurainy sudah lama menjanda dan seorang diri harus membiaya keluarganya. “Kenapa dan bagaimana ia cerai, kami tidak tahu persis namun kami tahu ia memang hanya seorang diri membiaya keluarganya,” sebut sejumlah tetangga Nurainy.
Mengenai suasana penggeledahan yang dilakukan tim Buser Polres Kutim, beberapa tetangga menyebutkan berlangsung singkat. Dikatakan, saat didatangi polisi berpakaian preman, Nur – begitu tetangganya menyebut tak berdaya. “Ketika ditanya seorang petugas dimana ia menyimpan narkoba, Nur dengan mudah menunjukan,” ungkap mereka.
Mengenai situasi kediaman Nur selama ini, warga mengakui terbilang ramai namun warga tidak mengetahui apa-apa. “Hampir setiap hari ada saja orang yang bertamu ke kediaman Nur itu, namun apa urusannya warga tidak mengetahui,” aku seorang pria yang enggan menyebutkan namanya.
Seperti diberitakan, Rabu (19/11) siang jajaran Satnarkoba Polres Kutim berhasil menciduk 2 pengedar dan pemilik Narkotika, yakni Noviadi (20) dan Nurainy (30). Dari rumah Nurainy, polisi menemukan 9.000 butir doubel el yang tersimpan dalam 9 bungkus plastik. Selain itu, ditemukan lagi 8 bungkus kecil sebanyak berisi 2.000 butir LL, 2 unit HP yang kerap dijadikan sarana komunikasi, sabu-sabu 0,32 gram, bong, pipet yang diduga digunakan mengkonsumsi sabu-sabu.
Dirumag Nur, polisi juga mengamankan, Zulkifli alias Ijul (22) Gang Sultan dan Oktovianus, (19) warga Jalan Kutai Indah. Keduanya sedang pesta SS. “Nurainy dan tersangka lain dalam pemeriksaan mengatakan pasokan narkoba itu didapat dari Samarinda, Karena itu Polres Kutim dan Poltabes Samarinda sekarang kordinasi untuk melakukan pengusutan lebih jauh,” kata Kapolres AKBP Edgar Diponegoro.(SK-05)