SANGATTA,Suara Kutim.com
Kecamatan Muara Wahau dan Kongbeng menjadi surga pencari kerja, tidak heran pertumbuhan penduduk di kedua kecamatan ini berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir terutama setelah perkebunan sawit, berkembang.
Namun, pertumbuhan penduduk dan meningkatnya perekonomian raykat di ruas trans Kalimantan,menjadi gula bagi penjaja cinta. Pengamatan Suara Kutim.com ketika melakukan perjalanan jurnalistik ke Muara Wahau dan Kongbeng, belum lama ini menemukan 15 tempat hiburan malam (THM) yang berbalut dengan cafe.
Kehadiran tempat “melepas” penat diakui sejumlah warga sudah di luar batas, karena berada dipemukiman masyarakat bahkan tidak jauh dari Kantor Koramil Muara Wahau. Untuk mengetahui THM yang juga menyediakan “wanita pendamping” ini tidak sulit karena keberadaannya memang mencolok diantaranya terdapat lambang sebuah minuman keras, kemudian ada lampu hias.
Keadaan itu semakin jelas di malam hari, karena lampu-lampu hias serta gemerlap bagian dalam cafe tampak jelas dari jalan. Selain itu, banyaknya wanita duduk – duduk santai di luar menanti tamu nampak mencolok. “Kehadiran cafe-cafe itu sungguh menganggu kehidupan masyarakat, pasalnya banyak anak-anak serta warga yang berkunjung ke cafe-cafe itu untuk melepas segala hal,” aku Sanusi – warga Muara Wahau.
Camat Muara Wahau Yuriasnyah mengaku tidak bisa berbuat banyak karena umumnya THM yang ada diwilayahnya sudah mengantongi ijin dari Pemkab, namun ia menegaskan aparat kecamatan tidak pernah menerbitkan rekomendasi baik untuk penjualan miras atau kegiatan lainnya. “Anehnya, mereka itu punya ijin dari Pemkab sementara kecamatan belum pernah memberikan rekomendasi,” terang Yuriansyah.(SK-03)