SANGATTA (29/3-2018)
Kondisi tower pemancar signal milik PT Telkomsel yang berada di RT 1 Dusun Gunung Teknik Desa Sangatta Selatan, Kamis (29/3) kembali dibahas dalam rapat yang digelar Kades Sangatta Selatan, Sjaim.
Rapat yang digelar di Balai Desa Sangatta Selatan ini, selain dihadiri Danang dan Wahyudin dari Telkomsel, juga ada Audi dari Dinas PU Kutim, Hairi Yamanto – Dinas Kominfo dan Statitik Kutim, Polsek Sangatta, Koramil Sangatta, Eny – Guru SMP Negeri 1 Sangatta Selatan, Jasman Djafar dan M Dalil warga masyarakat sekitar tower, akhirnya menghasilkan sejumlah kesepakatan yakni dari masyarakat tetap menginginkan tower dibongkar karena kondisi pondasi mengkhawatirkan.
“Bangunan tower sudah mengancam keselamatan warga sekitar karena apabila cuaca buruk dan tower disambar petir mengakibatkan barang elektronik warga rusak,” kata M Dalil perwakilan masyarakat seraya menambahkan warga termasuk pihak sekolah minta tower di bongkar.
Terhadap permintaan masyarakat, pihak Telkomsel diwakili Wahyudin menyatakan PT Telkomsel menerima aspirasi warga dan hasil pertemuan segera disampaikan ke Manajemen PT Telkomsel dan akan memberikan jawaban secepatnya.
Pengamatan Suara Kutim.com selain dilakukan pertemuan, juga dilakukan peninjauan kondisi tower yang tepat berada sebelah SMP Negeri 1 Sangatta Selatan ini. Sejumlah peralatan dikerahkan untuk mengukur kondisi tanah serta tower.
Seperti diberitakan, kondisi tower PT Telkomsel di Dusun Gunung Teknik Desa Sangatta Selatan, dikeluhkan warga masyarakat. Ini tiada lain, karena tower berdiri pada tahun 2006 sudah memprihatinkan seperti terjadi kerusakan pada pondasi serta amblasnya tanah di bawah menara.
Kepada Suara Kutim.com, Muhammad Dalil, Lukman, Selamat dan Albar menceritakan kondisi manara yang berdiri di lahan desa ini. “Keberadaan TowerTelkomsel tidak safety karena sudah ada longsor, ada tanah ambalas dekat kaki manara, namun belum ada perbaikan. Kami sebagai warga yang dekat dengan manara khawatir sekali,” ujar Muhammad Dalil.
Di musim hujan yang kerap disertai petir, kondisi tower tambah parah karena kerap menimbulkan percikan api yang berkibat dengan kerusakan pada barang elektronika warga sekitar. “Kerusakan harta benda selama ini kami anggap hal biasa karena faktor alam, ternyata semua terjadi akibat kondisi manara yang sudah tidak aman terlebih kabel ground sampai terkeluar,” timpal Albar dan Selamat.(SK2/SK11)