Beranda kutim adv pemkab Tingkatkan Kualitas Yankes, 438 Faskes di Kutim Siap Terapakan ILP

Tingkatkan Kualitas Yankes, 438 Faskes di Kutim Siap Terapakan ILP

0
Kepala Seksi (Kasi) Layanan Kesehatan Primer (LKP) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, Rini Palakian Mande. (Foto : IST)

Loading

SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Kabupaten Kutai Timur terus berupaya meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat melalui program Integrasi Layanan Primer (ILP). Tahun ini, sebanyak 438 fasilitas kesehatan di Kutim, termasuk 21 puskesmas, 116 Puskemas Pembantu (Pustu), dan 301 posyandu, akan menerapkan ILP untuk memperkuat pelayanan kesehatan masyarakat desa dan kelurahan.

Kepala Dinas Kesehatan Kutim melalui Kepala Seksi Layanan Kesehatan (Yankes) Primer, Rini Palakian Mande menjelaskan bahwa Dinkes Kutim terus berupaya merevitalisasi layanan kesehatan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pelayanan di puskesmas, posyandu, dan kunjungan rumah.

“Melalui transformasi layanan kesehatan primer ini, seluruh layanan kesehatan akan dilakukan secara terintegrasi, mulai dari posyandu hingga rumah sakit. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penanganan kesehatan masyarakat,” ujar Rini, Kamis (4/7/2024).

Rini menjelaskan bahwa ILP adalah transformasi sistem pelayanan kesehatan primer yang bertujuan mendekatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat.

“Integrasi Layanan Primer ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung,” terang Rini.

Integrasi dilakukan ke semua program termasuk FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) lainnya. Fokus ILP meliputi tiga hal utama: penerapan siklus hidup, fokus integrasi layanan, dan memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi serta dashboard situasi kesehatan per desa.

Pemkab Kutim berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan primer dan memastikan akses yang lebih baik dan merata terhadap layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Salah satu fokus utama adalah pencegahan penyakit melalui skrining kesehatan.

“Dalam hal ini, kami telah menjamin pembiayaan gratis untuk 14 jenis penyakit, termasuk skrining diabetes melitus, hipertensi, stroke, jantung, kanker serviks, kanker payudara, TBC, anemia, kanker paru, kanker usus, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), thalassemia, hipotiroid kongenital, dan skrining hepatitis,” jelas Rini.

“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk rutin melakukan skrining di puskesmas sebagai upaya pencegahan terjadinya penyakit. Kami juga berharap kesadaran masyarakat akan pencegahan semakin meningkat dan masyarakat lebih peduli pada kesehatan,” tutup Rini.(Red-SK/ADV)