SANGATTA,Suara Kutim.com (17/12)
Sekretaris DPRD Kutai Timur (Kutim) Arief Yulianto mengakui Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) di Sekretariat DPRD Kutim berjumlah 260 orang. Ia menilai, jumlah TK2D ini overkapasitas sementara angota dewan hanya 40 orang. “Artinya satu anggota DPRD dilayani 3 orang TK2D, termasuk sopir 1 orang, jadi ideaknya TK2D di Setwan ini maksimal 130 orang. Karena itu, jumlah TK2D di DPRD ini harus dikurangi, karena sudah lebih,” tandasanya.
Meski demikian, Arief menyadari untuk memberhentikan TK2D yang ada perlu kebijakan karena menyangkut masa depan orang terutama yang sudah lama bekerja. Kepada Suara Kutim.com belum lama ini, diungkapkan tidak mungkin ingin TK2D ideal hanya 120 selebihnya dipecat. “Kalau dalam tes yang layak dipertahankan lebih dari 120 orang, nantinya disebar ke berbagai SKPD lain sesuai dengan jurusan masing-masing. “Tidak baik juga kalau orang masih ingin kerja, orangnya aktif lalu dipecat. Tapi nantinyan akan disebar sesuai dengan pendidikan mereka seperti lulusan perawat akan dipindahkan ke puskesmas atau rumah sakit. Karena ada sarjana kehutanan, maka akan dipindahkan ke Dinas Lingkungan Hidup dan sebagainya karena ini masalah penghidupan dengan keluarganya,” ujar Arief.
Ketua DPRD Kutim Mahyunadi memperkirakan ada 50 orang TK2D di DPRD Kutim yang tidak aktif, tapi masih ada namanya. Menurutnya, sebagian TK2D di DPRD Kutim masuk tenaga yang dibawa anggota DPRD,namun setelah tidak aktif lagi pegawai TK2D tetap. “Karena bosnya tidak ada lagi, TK2D yang bersangkutan tidak aktif juga karenanya harus diseleksi, yang memang sudah tidak aktif, harus diputus kontraknya,” ujar Mahyunadi.
Mahyunadi dan Arief Yulianto sama-sama berpendapat jika yang tidak aktif harus diputus kontraknya karena memang tidak mau lagi menjadi TK2D, namun bagi yang aktif harus dipertimbangkan penempatannya sesuai pendidikan. “Saat ini banyak perusahaan mengurangi karyawan, saya harapkan tidak ada pemecatan bagi TK2D yang aktif karena bisa menambah pengangguran di Kutim,” ujar Mahyunadi dan Arief belum lama ini.(SK2)