SANGATTA,Suara Kutim.com (2/2-2017)
Mencegah terjadi unjuk rasa yang berdampak konflik sosial serta terganggunya gangguan Kamtibmas di Kutim, sejumlah tokoh agam di Kutim sepakat untuk menjaga keamanan Kutim dari gangguan konflik agama.
Mereka yang telah membubuhkan tanda-tangan menjaga perdamaian,kerukunan,dan persatuan umat beragama di Kutim ini yakni H Muhammad Adam – Ketua MUI Kutim , Ustadz H Suyudi (PD Muhammadiyah Kutim), Pendeta Yulianus Tandirerung (Kristen Protestan), Pastor Krispinus Cosma. (Kristen Katolik), Pandoyo( PHDI Kutim), Sutomo (Budha), Abdul Hafidz Yusuf – Ketua FKUB Kutim, Abdul Kadir – Kaban Kesbangpol Kutim, H Ambotang – Kankemenag Kutim.
“Dalm pertemuan lintas agama itu menghasilkan beberapa pernyataan sikap antara lain akan mengajak umat beragama di Kutim untuk bersama sama,bahu membahu menciptakan suasana situasi dan kondisi yg kondusif,aman,nyaman,damai dan tetap berpegang pada konstitusi Pancasila dan prinsip Bhinneka Tunggal Ika,” terang Kakandepag Kutim, Ambotang ketika jumpa wartawan di Kantor Kesbangpol Kutim.
Didampingi Kaban Kesbangpol Kutim Abdul Kadir, dijelaskan kesepakatan lainnya yakni aktif melakukan himbauan kepada umat beragama di kutim agar dalam setiap penyampaian pernyataan sikap hendaknya dapat menyejukkan suasana beragama dan bermasyarakat serta menghindari adanya polemik di masyarakat,terutama berkaitan dengan isu sara.
Ketiga, meminta kepada penegak hukum,menindak tegas pelaku intoleran mengatasi namakan suku,ras,agama,dan antar golongan, selain itu menjunjung tinggi budaya toleransi dalam keberagaman,suku,budaya dan agama demi terwujudnya kehidupan yg harmonis dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia. “Kutim yang aman dan damai serta stabil, harus dijaga sehingga memberikan kenyamanan kepada semau pihak agar Kutim berkembang pesat,” timpal Abdul Kadir.(SK13)
