MAKKAH (25/8-2018)
Bisa melaksanakan Wukuf di Arafah, Mabit di Musdalifah dan Mina serta melontar jumrah dengan tuntas serta terakhir melakukan tawaf dan sai ifadah, membuat Syamsul Rucca Manuju, Ajul Yahya Hasyim serta Herlang Mapatiti dan Hamsyah, benar-benar bersyukur.
Warga Sangatta Utara dan Selatan ini menandai keberhasilan mereka menunaikan rukun haji tidak saja ditandai dengan memangkas habis semua rambut di kepala, ketiganya juga merayakan syukuran kecil-kecilan dalam kamar yang ditandai dengan pemasangan kopiah serta surban. “Sungguh, sangat bahagia bisa melaksanakan rukun haji sesuai Rasulullah, kini bagaimana bisa mempertahankan predikat serta menjadi haji mabrur,” kata Samsul – yang mengaku kesehariannya sebagai petani.
Hal senada diakui Ajul Yahya-warga Kampung Tengah Sangatta Selatan, serta Herlang Mapatiti – anggota DPRD Kutim. Menurut Ajul, melaksanakan tahapan rukun haji dengan sungguh-sungguh karena untuk bisa melaksanakan ibadah haji saat ini sulit meski punya uang banyak. “Alhamdulillah sebagai petani, saya bisa menunaikan ibadah haji bersama istri dan alhamdulillah sudah melaksanakan tawaf serta sai ifadah,” kata Ajul.
Sementara Herlang mengakui proses haji terlebih reguler, memerlukan kesiapan mental dan fisik. Namun, kesemaunya demi ibadah tidak ada yang diragukan karena Allah SWT terasa dekat. “Kita benar-benar merasa dilindungi Allah SWT, tidak merasa takut dengan harta benda yang ada pemondokan atau saat melaksanakan ibadah semua aman,” ungkap Herlang seraya mengakui yang berkesan saat berada di Armina dimana kesabaran benar-benar dibutuhkan.
Terkait prosesi ala Kamar 1242 Hotel Grand Asssel Aziziah Makkah, diakui Herlang sebagai kenang-kenangan sesama jamaah haji yang pernah satu kamar. “Sungguh berkesan, hal ini tak akan telupakan saya,” timpal Hamsyah yang sudah pernah melaksanakan ibadah haji.(SK12)