Beranda kutim Uce Dukung Sangatta Jadi Kota Jasa

Uce Dukung Sangatta Jadi Kota Jasa

0

Loading

SANGATTA (5/3-2019)

Defisitnya pendapatan APBD Kutim dalam beberapa tahun terakhir,  ternyata berimbas pada perputaran perekonomian masyarakat secara umum di  Sangatta. Hal ini dapat dirasakan dari lesunya perekonomian masyarakat Sangatta, terutama menurunya transaksi di pusat-pusat perbelanjaan modern maupun tradisional atau pasar.

Uce Prasetyo – anggota DPRD Kutimk menyebutkan, pemkab  kini berupaya menjadikan  Kota Sangatta menjadi kota jasa, namun terlebih  dahulu mempersiapkan sejumlah infrastruktur pendukung, demi terwujudnya kota jasa tersebut.

Uce Prasetyo menyatakan keinginan pemkab itu ia dukung,  karena sejumlah infrastruktur dan kondisi kota Sangatta menurutnya mendukung menjadi kota jasa. “Perlu pemantapan-pemantapan, baik terhadap sarana infrastruktur penunjang maupun peraturan pemerintah daerah yang akan menjadi payung dalam pengambilan kebijakan,” kata politikus PPP ini.

Saat ini, kata Uce, Kota Sangatta sudah memiliki sejumlah infrastruktur pendukung jika ingin diarahkan menjadi sebuah kota jasa. Seperti, pelabuhan laut di Kenyamukan Sangatta yang segera diselesaikan.

Dengan beroperasinya pelabuhan Kenyamukan kelak, sebut Uce,  berdampak terhadap  nilai jual barang  yang  didatangkan dari Pulau Jawa ataupun Sulawesi, terutama untuk ongkos angkutnya. Karena selama ini mahalnya barang yang dijual di Sangatta atau Kutim pada umumnya, dampak dari biaya transportasi.

Selain merampungkan pelabuhan Kenyamukan, ungkapnya, kini Pemkab Kutim mengupayakan pengembangan Bandara Tanjung Bara milik PT Kaltim Prima Coal (KPC), agar bisa dijadikan bandara semi komersil. Tentunya langkah Pemkab Kutim ini mendapat dukungan penuh DPRD Kutim.

Jika  Pemkab Kutim telah menyelesaikan Pelabuhan Kenyamukan dan Bandara Tanjung Bara, urainya, lengkaplah  fasilitas yang dimiliki pemkab Kutim untuk menjadi sebuah kota jasa. Sebab dalam urusan penyediaan listrik, kini Kutim telah mendapat suplay listrik ribuan mega watt dari PLN. Selain itu, ketersediaan air bersih juga telah dimiliki dari cadangan air bersih milik PT KPC. Belum lagi tersedianya lahan bekas tambang, yang siap diolah dan digarap menjadi kawasan industri, layaknya Maloy. “Bukan hal yang mustahil jika nantinya Sangatta telah menjadi kota jasa, akan mengalahkan KEK Maloy, terutama dalam ketersediaan infrastruktur penunjang,” beber Uce.(ADV-DPRD Kutim)