SUARAKUTIM.COM, SAMARINDA – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) kembali menggelar Workshop. Kali ini, tentang Penyusunan Risk Register (RR) dan Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Risiko di lingkungan DPPKB dan dihadiri oleh 34 peserta, yang terdiri dari beberapa pejabat struktural, pejabat fungsional, serta staf pelaksana. Menghadirkan narasumber dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Kalimantan Timur yang berlangsung selama empat hari, mulai Kamis, 21 November hingga 24 November 2024, bertempat di Five Premiere Hotel Samarinda.
Kurnia, Ketua Panitia acara, berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat signifikan bagi peserta dalam meningkatkan pemahaman tentang manajemen risiko.
“Kami berharap acara ini memberikan manfaat besar bagi seluruh peserta dalam memahami dan mengelola risiko,” ujar Kurnia.
Workshop dibuka secara resmi oleh Ani Saida selaku Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, yang mewakili Kepala DPPKB Kutim. Dalam sambutannya, Ani Saida berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) di DPPKB Kutim dalam mengelola risiko dengan lebih efektif.
“Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, dapat meningkatkan manajemen risiko sebagai bagian penting dalam mendukung program pengendalian penduduk dan keluarga berencana,” tutup Ani Saida.
Materi pertama dalam workshop ini disampaikan oleh Robertus Gatot Megantoro, Kepala Bidang APD Perwakilan BPKP Kaltim. Robertus menjelaskan tentang pengertian Risk Register dan cara pengisiannya melalui praktek langsung dengan kertas kerja RR, serta memberikan gambaran umum mengenai evaluasi dan presentasi hasil kerja.
“Melalui pelatihan ini, para peserta lebih memahami bagaimana cara menyusun Risk Register dan mengelola risiko secara efektif,” jelasnya.
Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM di lingkungan DPPKB Kutim, terutama dalam penyusunan dan pengelolaan risiko, serta strategi pengendaliannya. Dengan demikian, para peserta bisa melakukan manajemen risiko dan menjadi bagian yang lebih terintegrasi dalam mendukung program pengendalian penduduk dan keluarga berencana di Kabupaten Kutim.(Red-SK/Ada/*)