Beranda politik DPRD Kutim Hj. Mulyana: PAD Masih Rendah, Pemerintah Harus Fokus Tingkatkan Dari Sektor Lain

Hj. Mulyana: PAD Masih Rendah, Pemerintah Harus Fokus Tingkatkan Dari Sektor Lain

0

Loading

Kutai Timur, suarakutim.com – Anggota DPRD Kutai Timur, Hj. Mulyana, menyoroti rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kutai Timur yang dinilai masih belum optimal. Menurutnya, peningkatan PAD menjadi salah satu tantangan utama yang harus dihadapi oleh pemerintah daerah pada tahun 2025. 

Hal tersebut ia sampaikan saat membacakan pandangan umum fraksi mengenai Rancangan Peraturan Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2025, di sidang Paripurna ke 20 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada Jumat (22/11/24).

“Pendapatan Asli Daerah (PAD), Sebesar Rp.358,388 Miliar, hanya sekitar 3,21% dari total pendapatan daerah. Ini menunjukkan masih rendahnya kontribusi PAD terhadap keseluruhan pendapatan,” ungkapnya.

Ia menekankan bahwa sektor-sektor strategis seperti contohnya sektor pariwisata yang perlu digarap secara serius untuk memberikan kontribusi lebih signifikan terhadap PAD. Selain itu, optimalisasi retribusi daerah, pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dinilai sebagai langkah konkret yang dapat meningkatkan pendapatan. 

“Pemerintah daerah perlu fokus pada optimalisasi potensi lokal seperti sektor pariwisata, retribusi, dan pengelolaan aset daerah untuk meningkatkan PAD,” jelasnya.

Selain itu, Hj. Mulyana juga mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat. “Fraksi Gelora Amanat Perjuangan memberikan beberapa masukan dan rekomendasi kritis terhadap proyeksi APBD tahun 2025. Agar penyusunan APBD ini dapat menjadi manfaat bagi seluruh masyarakat Kutai Timur hingga di pelosok desa,” tandasnya. 

Menutup pernyataannya, Hj. Mulyana berharap tahun 2025 menjadi momentum untuk memperbaiki struktur PAD Kutai Timur agar lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada dana transfer dari pusat. 

Dengan perhatian serius dari semua pihak, diharapkan Kutai Timur dapat meningkatkan kemandirian fiskalnya demi pembangunan yang berkelanjutan. (adv/sk05)