PENYUSUNAN Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) yang kini dibahas antara Pemerintah Kabupaten dengan DPRD Kutim, diakui Yulianus Palangiran – angota DPRD Kutim sebagai momentum baru untuk pembangunan menyeluruh ke depan.
Menurutnya, tahun 2016 semua pembangunan diharapkan semua muncul dari bawah, mulai Musrembang Desa hingga Kabupaten sehingga tidak ada tumpang tindih program seperti program aspirasi dewan sementara yang tidak muncul justru hasil Musrembangdes. “Ke depan, pembangunan yang diinginkan masyarakat itu muncul dalam dari desa, sehingga benar-benar dirasakan masyarakat karena memang itu yang diinginkan masyarakat bukan keinginan pihak lain,” tandas Yuliasnus.
Ia mengungkapkan dalam Musrembang lalu justru mengusulkan hasil reses untuk dituangkan dalam musrembang desa karena data di desa juga tidak komplit. Ia menyebutkan, saat anggota dewan reses kerap ditanya aparat desa tentang infrastruktur, penerangan dan PDAM. “Karena tidak ada data dimiliki seperti infrastruktur mana saja yang harus dibangun, karena itu DPRD kadang turun sendiri mencari apa yang dibutuhkan masyarakat. Sesui dengan RPJMD baru nanti, diharapkan Kades, BPD dan RT termasuk tokoh masyarakat bisa menyatuhkan persepsi apa yang harus mereka prioritaskan untuk dibangun yang disampaikan di dalam musrembang,” bebernya.
Yulianus yang tidak lama akan menduduki kursi pimpinan ini, menandaskan dengan RPJMD baru ada keseimbangan antara hasil reses DPRD dan Musrembangdes meskipun tidak sinkron 100 persen.(ADV57-DPRD Kutim)