SANGATTA,Suara Kutim.com (19/9)
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera bertindak memadamkan api akibat terbakarnya batubara. Jika terus dibiarkan, suatu saat Jalan Negara antara Sangatta – Bengalon bakal terputus.
Pengamatan Suara Kutim.com, terbakarnya batubara akibat kebakaran hutan sejak tahun 2015 itu hingga sekarang belum ada upaya untuk memadamkan sementara badan jalan mulai ambruk. “Jika terus dibiarkan batubara yang ada akan terus terbakar, menyebabkan tanah ambruk dan berbahaya bagi pengendara,” kata Anton (35) warga Bengalon.
Hal senada diakui Adi, Jeri warga Bengalon yang mengaku kerap melintas kawasan titik api abadi ini. Menurut mereka, selain menimbulkan bau tidak sedap yakni bau batubara terbakar, kondisi jalan juga mengkhawatirkan. “Kondisinya sudah parah, harus ada antisipasi mengatasi akibat bencana alam kemarau ini jika tidak kelak akan merugikan banyak pihak,” kata Adi.
Kepada Suara Kutim.com, Adi menduga akibat api yang terus membakar batubara ada kemungkinan batubara yang berada di bawah jalan sudah terbakar hanya saja tidak ada celah asap keluar.
Adi patut khawatir, karena jalan yang dulunya berstatus jalan provinsi namun seiring berdirinya Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi jalan negara, merupakan lintasan kendaraan berat. “Apa jadinya, ketika kendaraan berat itu melintas kemudian bagian bawah aspal sudah rampuh bisa-bisa pengemudi sama kernetnya seperti masuk lubang gunung berapi,” sebut Adi yang sehari-harinya sopir taksi.(SK14)
