SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Memberikan layanan yang berfokus pada mutu dan keselamatan pasien, menjadi visi dan misi utama dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga Kabupaten Kutai Timur, yang wajib dihadirkan dalam semua lini. Terlebih RSUD Kudungga juga bercita-cita menjadi salah satu rumah sakit rujukan terkemuka dan terpercaya di Provinsi Kalimantan Timur.
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, jajaran DIreksi dan segenap perangkat RSUD Kudungga berkomitmen untuk terus melakukan pembenahan dan peningkatan mutu dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat, terutama pasien yang ditangani oleh RSUD Kudungga, salah satunya dengan melakukan survey indeks kepuasan masyarakat (IKM) atas layanan yang telah diberikan.
“Survey terkait indeks kepuasan masyarakat ini sebenarnya sudah sering kami lakukan sendiri terhadap para pasien dan pengunjung yang datang dam menjalani perawatan di RSUD Kudungga. Namun kami khawatir hasilnya kurang maksimal, karena bisa saja pasien atau pengunjung RSUD Kudungga merasa sungkan, sehingga kali ini kami lebih memilih menggandeng tim dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, sebagai tenaga surveyor,” ujar Direktur Utama (Dirut) RSUD Kudungga, Muhammad Yusuf dalam sambutannya dalam ekspos hasil survey IKM RSUD Kudungga Triwulan I Tahun 2024 di Ruang Tempudau, Kantor Bupati Kutim, Senin (24/6/2024).
Dihadapan Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, jajaran direksi dan staf RSUD Kudungga, serta tamu undangan, Yusuf menuturkan jika dalam pelaksanaan survey IKM Triwulan I tahun ini, hasilnya ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari target yang diharapkan.
“Dari hasil survey IKM Triwulan I tahun ini, Alhamdulillah terjadi trend peningkatan kepuasan masyarakat dengan persentase mencapai 83,14 persen, yang masuk dalam kategori “BAIK”. Nilai ini melewati target kami yang hanya sebesar 76,71 Persen dalam survey kepuasan masyarakat,” ucapnya.
Lanjut Yusuf, survey IKM ini akan terus dilakukan secara berkala, karena merupakan salah satu dari indikator kinerja RSUD Kudungga, selain status akreditasi yang didasari dalam Undang-undang No. 25 Tahun 2009 Pelayanan Publik. Adanya penambahan metode analisis pengalaman pasien dalam survey kali ini, yakni tidak hanya sekedar mendata tingkat kepuasan pasien namun juga menggali lebih detail tentang pengalaman pasien yang menceritakan kronologis pelayanan yang dialami oleh pasien dan keluarga selama menjalani dan mendapatkan layanan kesehatan di RSUD Kudungga.
“Tentunya tidak hanya sekedar melakukan survey, namun yang terpenting adalah output atau rencana tindak lanjut dari hasil survey yang telah dilakukan. Kami akan melihat apa saja kekurangan dan harus segera dibuatkan rencana perbaikannya, terutama dalam permasalahan kinerja dokter spesialis yang memang masih menjadi salah satu poin rendah dalam survey dan akan kami perbaiki kedepannya,” pungkas Muhammad Yusuf.(Red-SK/ADV)
