
Berikut adalah artikel berita baru dengan judul dan narasi yang telah diparafrase:
#Daerah – Rabu (28/5/2025) – 16:45
Warga Pesisir Kutim Tagih Komitmen Pemprov Kaltim
Masyarakat lima desa di Sangkulirang kecewa karena janji perbaikan listrik dan jalan belum direalisasikan.
Sangkulirang – Ketidakhadiran infrastruktur dasar seperti listrik dan jalan layaknya duri dalam daging bagi warga pesisir Kutai Timur. Dalam pertemuan dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kecamatan Sangkulirang pada Rabu (28/5/2025), aspirasi masyarakat kembali mengemuka sebagai teguran keras terhadap janji yang belum ditunaikan.
Warga dari Desa Mandu Pantai Sejahtera, Saka, Tanjung Manis, Maloy, dan Pulau Miang menagih janji politik Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur yang belum tampak realisasinya. Salah satu isu utama yang disoroti adalah ketiadaan jaringan listrik di 12 desa terpencil yang tersebar dari Pulau Sangkulirang hingga ke Kecamatan Sandaran.
“Sudah terlalu lama kami hidup dalam kegelapan. Aktivitas masyarakat terhambat karena tak ada listrik yang memadai,” keluh seorang anggota BPD yang hadir dalam forum itu.
Selain listrik, akses jalan yang rusak antar desa juga menjadi keluhan utama. Jalan yang berlubang dan berlumpur dinilai menyulitkan aktivitas harian, khususnya bagi pelajar dan warga yang bekerja. Warga berharap perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah mereka turut ambil bagian dalam memperbaiki fasilitas publik.
Desa Saka dan Mandu Pantai Sejahtera juga menyuarakan kesulitan mendapatkan air bersih meski memiliki sumber mata air alami. Warga terpaksa membeli air galon untuk kebutuhan sehari-hari karena jaringan air bersih belum terbangun.
Masalah lain muncul dari BPD Maloy yang menyoroti jalan rusak di simpang tiga Maloy dan kondisi jembatan utama yang rawan ambruk. Sementara itu, warga Swalan mengadukan ketiadaan lampu jalan yang membuat wilayah mereka gelap gulita di malam hari.
Dari sektor kelautan, pelabuhan Tanjung Manis yang lapuk dan dipenuhi teritip menjadi perhatian serius, begitu pula kebutuhan akan pelabuhan penyeberangan yang representatif di Sambalokan, Pulau Miang, demi menunjang pariwisata lokal.
Menanggapi keluhan ini, anggota DPRD Kalimantan Timur, Agusriansyah, menyatakan komitmennya untuk membawa aspirasi masyarakat ke Gubernur dan Wakil Gubernur.
“Saya akan kawal permintaan masyarakat desa ini baik melalui jalur formal maupun langsung kepada pimpinan daerah,” tegas Agusriansyah.
Masyarakat desa pesisir kini menanti, bukan sekadar janji, tetapi bukti nyata bahwa pemerintah peduli dan akan segera bertindak memperbaiki kondisi mereka. (ADV).