SANGATTA (15/4-2018)
Pemandian air panas di Desa Batu Lepoq Karangan menjadi sasaran kafilah MTQ Kutim ke 14 yang kini digelar di Karangan. Setelah istrirahat sehari di pemondokan, sejumlah rombongan kafilah menyempatkan diri bertandang ke pemandaian yang berada tidak jauh dari Karangan.
Baharuddin warga Muara Bengkal mengaku kaget dengan air panas Batu Lepoq ini, bahkan ia mengira air panas hanya ada di Jawa Barat saja. “Airnya memang panas namun layak untuk mandi, karena tidak terlalu panas sehigga badan terasa segar,” akunya.
Bagi Karangan, air panas Batu Lepoq salah satu obyek wisata yang memang patut dipromosikan karena mempunyai daya tarik tersendiri. Menurut Camat Karangan Suharman, air panas Batu Lepoq tidak kalah dengan air panas yang ada di Cipanas Jawa Barat. “Memang saat ini belum ada penelitian dan khasiatnya,” akunya.
Kepala Bappeda Kutim Sumarjana sebelumnya membenarkan air panas Batu Lepoq belum memiliki kajian ilmiah terkait kandungan dan potensi yang bisa dikelola dari sumber air panas tersebut.
Karena belum ada penelitian, diakui belum mengetahui dari mana asal panas bumi di sumber air panas yang kini kerap menjadi tempat pemandian air panas oleh wisatawan sehingga belum diketahui layak atau tidak dan bagaimana pemanfaatannya. “Indentifikasi awal terkait keberadaan potensi sumber air panas tersebut, sudah dilakukan,” terangnya.
Diungkapkan, jika ada kajian ilmiah terkait asal panas bumi dan kandungan dari sember air panas, Pemkab Kutim menentukan kebijaklan lainnya dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber panas bumi tersebut.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan, sumber panas bumi tersebut ternyata juga ada di wilayah lainnya. Selain itu sumber panas bumi yang ada bisa dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber energy, terutama untuk daerah yang sulit terjangkau PLN.(ADV-KOMINFO)