SANGATTA,Suara Kutim.com (11/7)
Ketua Komisi D DPRD Kutai Timur Uche Prasetyo menyebutkan anggaran operasional Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) minim. Hal ini diungkapkan Uche menanggapi keluhan masyarakat terkait ada beberapa Puskesmas yang sangat minim ketersediaan obat-obatan.
Sebagai anggota DPRD Kutim yang yang membidangi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, Uche ikut bertanggung jawab agar anggaran kesehatan khususnya Puskesmas mengalami peningkatan. “Saat ini anggaran yang dialokasikan untuk Puskesmas hanya Rp1,8 miliar, sementara di Kutim terdapat 22 Puskesmas sehingga setiap Puskesmas per tahunnya hanya mendapatkan anggaran lebih kurang Rp81 juta,”terang Uche seraya menyebutkan ia kerap menerima keluhan masyarakat.
Alokasi anggaran untuk Puskesmas yang mencapai Rp6,7 juta perbulan, politikus PPP ini menilai sangat kecil. Ia menilai, wajar jika Puskesmas minim persedian obat sementara Puskesmas paling terdekat dengan masyarakat bahkan kunjungan pasien berobat ke Puskesmas lebih banyak jika dibandingkan dengan Rumah Sakit. “Komisi D mengusulkan pada tahun anggaran baru nanti, bagi Puskesmas antara 100 persen hingga 200 persen,” kata pemilik sebuah RS swasta di Sangatta ini.
Lebih jauh, Uche menyebutkan anggaran untuk sektir kesehatan masih kurang yakni 3 persen lebih dari total APBD Kutim yang dialokasikan untuk Dinas Kesehatan, RSUD Kudungga Sangatta dan Program Keluarga Berencana di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB). Sementara Dinas Kesehatan Kutim mendapatkan anggaran 2,8 persen. “Seharusnya pemerintah mengalokasikan minimal 10 persen dari APBD khusus untuk program kesehatan,” tandasnya.(SK-02/SK-09)