SANGATTA (28/9-2019)
Ancaman kemarau yang terjadi tahun 2019 diantisipasi PDAM Tirta Tuah Benua (T2B) Kutim dengan mengamankan lokasi tempat bahan baku diambil. Dirut PDAM Kutim, Suparjan, menerangkan informasi BPBD Kutim, berdasarkan perkiraan BMKG, kemarau terjadi hingga bulan Oktober mendatang.
“Langkah antisipasi untuk mengatasi kekurangan sumber air baku, PDAM melakukan pemeliharaan sumber baku seperti melakukan pengerukan alur masuk air ke intake Kabo yang sebagian besar melayani warga Sangatta Utara,” terang Suparjan.
Disebutkan, pengerukan menggenunakan excavator agar antisipasi berlangsung cepat sehingga pelayanan air bersih tak terhambat termasuk pemeliharaan pompa intake, pembersihan alur mata air, pengadaan pompa intake cadangan utk IPA Kabo dan PDAM unit dibeberapa kecamatan. Tak hanya itu, terang Suparjan, juga dilakukan pemeliharaan pompa-pompa distribusi serta pengadaan pompa cadangan untuk pompa distribusi.
PDAM Kutim, terangnya, sengaja selalu menjaga ketersedian air bauk juga menjaga kelancaran distribusi air ke pelanggan. Suparjan berharap, kemarau yang melanda Kutim tidak berlangsung lama dan segera berakhir.
Saat ini, ujar Suparjan, pasokan air baku sesuai kapasitas IPA terpasang untuk IPA Kabo sebesar 280 liter/detik, kemudian IPA kudungga yakni 100 liter perdetik dan IPA Sangatta Selatan 20 liter perdetik.
Terkait daerah rawan, ia mengakui cukup banyak karena mengandalkan anak sungai yang seperti intake IPA Sangatta Selatan. Teluk Pandan, Kaubun, Long Mesangat dan Manubar.(SK3)