Beranda kesehatan Bahrani : Seharusnya Gaji Dokter Tidak Sama Dengan Sarjana Lainnya

Bahrani : Seharusnya Gaji Dokter Tidak Sama Dengan Sarjana Lainnya

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (13/2-2017)
Rendahnya minat dokter, baik dokter umum maupun dokter spesialis untuk mengabdi sebagai tenaga kerja kontrak daerah (TK2D) di Kutai Timur (Kutim) membuat Dinas Kesehatan Kutim kebingungan. Pasalnya, akibat kekurangan tenaga dokter tersebut menyebabkan beberapa Puskesmas di Kutim hingga kini tidak dipimpin seorang dokter.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kutim, Bahrani Hasanal, menyebutkan, rendahnya minat tenaga dokter untuk mengabdi sebagai tenaga kontrak di Kutim dikarenakan besaran gaji yang ditetapkan bagi dokter dengan status tenaga kontrak daerah disamakan dengan besaran gaji bagi TK2D Kutim berstatus Sarjana strata 1. “Seharusnya ada pembeda antara gaji dokter dengan sarjana biasa ini terkait dengan profesi dan tanggung jawab seorang dokter, yang kadangkala menyangkut nyawa bahkan ada saja keluarga pasien yang tidak terima jika keluarganya wafat karena keterlambatan pelayanan medis,” sebut mantan Direktur RSU Kudungga ini.
Kepada wartawan, pria yang akrab disapa Bahrani ini mengungkapkan usulan peningkatan besaran gaji sudah disampaikan. Ia menambhkan, idealnya hampir menyamai gaji dokter bertugas di klinik swasta. “Adanya kenaikan gaji dokter ini, diharapkan menjadi pemicu dokter-dokter lain untuk datang dan mengabdi di Kutim,” imbuhnya.
Selain gaji bagi dokter TK2D Kutim, Dinkes Kutim, ujar Bahrani, juga mengajukan usulan pengangkatan dokter TK2D Pemkab Kutim yang telah mengabdi cukup lama diprioritaskan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) terlebih pengisian jabatan kepala Puskesmas.(SK3)